Karakteristik Pengangguran di Indonesia |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
SwaraWarta.co.id – Kali ini kita mengulas pembahasan dari
jelaskan karakteristik pengangguran di Indonesia yang perlu kita pahami
bersama.
Fenomena pengangguran di Indonesia memiliki karakteristik
yang unik dan kompleks.
Pemahaman mendalam mengenai karakteristik ini penting untuk
merancang kebijakan yang tepat sasaran dalam mengatasi masalah pengangguran.
Artikel ini akan menjabarkan karakteristik utama pengangguran di Indonesia berdasarkan tingkat pendidikan, jenis kelamin, usia,
dan wilayah.
Berikut ini karakteristik pengangguran di Indonesia:
1. Tingkat Pendidikan
Salah satu karakteristik mencolok dari pengangguran di
Indonesia adalah korelasinya dengan tingkat pendidikan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat
pengangguran tertinggi terdapat pada kelompok lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Hal ini mengindikasikan ketidaksesuaian antara keterampilan
yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, lulusan
perguruan tinggi juga menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan yang sesuai
dengan bidang studi mereka.
2. Jenis Kelamin
Karakteristik pengangguran juga berbeda berdasarkan jenis
kelamin. Secara umum, tingkat pengangguran perempuan lebih tinggi dibandingkan
laki-laki.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor budaya dan sosial yang
membatasi partisipasi perempuan di dunia kerja.
Selain itu, perempuan juga
cenderung memiliki beban ganda dalam mengurus rumah tangga dan bekerja, yang
dapat menyulitkan mereka dalam mencari dan mempertahankan pekerjaan.
Baca juga: Jelaskan Sistem Pengolahan Tepat Waktu dengan Melihat Unsur-unsur yang Harus Dipertimbangkan
3. Usia
Usia juga menjadi faktor penting dalam karakteristik
pengangguran di Indonesia. Tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada kelompok
usia muda, terutama lulusan baru.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman kerja dan
persaingan yang ketat di pasar tenaga kerja. Selain itu, kelompok usia tua juga
menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan baru jika mereka kehilangan
pekerjaan sebelumnya.
4. Wilayah
Karakteristik pengangguran juga bervariasi antar wilayah di
Indonesia. Tingkat pengangguran cenderung lebih tinggi di wilayah pedesaan
dibandingkan perkotaan.
Hal ini disebabkan oleh terbatasnya lapangan kerja di
pedesaan dan kurangnya akses terhadap informasi dan pelatihan kerja. Selain
itu, beberapa provinsi di Indonesia memiliki tingkat pengangguran yang lebih
tinggi dibandingkan provinsi lainnya.
Oleh karena itu, karakteristik pengangguran di Indonesia sangat beragam dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Pemahaman mendalam mengenai karakteristik ini sangat penting
untuk merancang kebijakan yang efektif dalam mengatasi masalah pengangguran.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan kerja, dan
penciptaan lapangan kerja perlu dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.
Selain itu, perlu juga adanya upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan di
dunia kerja dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.