Pemulung di Ponorogo yang akan menunaikan ibadah haji (Dok. Gema Surya FM) |
SwaraWarta.co.id – Supartono, seorang pemulung yang tinggal di Ponorogo, akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya untuk berhaji pada tahun 2024 setelah menabung selama 26 tahun.
Sejak tahun 1998, Supartono mulai menyisihkan hasil kerjanya sebagai pemulung, tukang becak, dan pekerja kebersihan untuk menabung haji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga:
Mengapa Ibadah Haji Diwajibkan Hanya untuk Orang yang Sudah Mampu?
Meskipun hanya beberapa ribu rupiah per hari, ia konsisten menabung hingga akhirnya pada 2011, ia bisa mendaftar untuk berhaji.
Supartono adalah orang yang telaten dan ulet. Ia dan istrinya berasal dari keluarga sederhana, namun tekad supartono untuk pergi berhaji membuatnya terus menabung.
“Mulai menabung sejak 1998, saat itu nabungnya ya Rp 3.000, Rp 5.000, ngoten niku (seperti itu). Ngantos kulo betok niku, katah arto niku sak tampah, seksine bojo kulo niku, nggeh atusan, nggeh limang atusan (sampai saya bongkar tabungan itu, banyaknya uang itu satu tampah/penampi, saksinya istri saya itu, ya Rp 100, ya Rp 500),” ungkap Tono
“Kulo rumiyin tukang becak, tukang sapu, mulung, kaleh diutus tiyang nopo-nopo nggeh benakne gendeng, nutuh uwit, nggeh nopo-nopo ngoten niku, sampek hari ini kulo masih mulung niku (saya dulu tukang becak, tukang sapu, pemulung, sama disuruh tetangga benerin genteng, memotong pohon, apa saja saya mau, sampai hari ini pun saya masih jadi pemulung),” imbuh Tono.
Selain menabung untuk haji, Supartono juga berhasil menyekolahkan kedua anaknya hingga wajib belajar 12 tahun.
Baca Juga:
1874 Jamah Haji Asal Lamongan Akan Ke Tanah Suci Di Bulan Mei Mendatang
Hingga saat ini, Supartono masih melanjutkan pekerjaannya sebagai pemulung untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan terus menabung untuk pergi berhaji di masa depan.
Lebih lanjut, Mbah Tono mengaku sangat bahagia dan terharu dapat mewujudkan mimpinya untuk menunaikan ibadah haji.