Guru ngaji yang cabuli muridnya (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Seorang guru ngaji di Lampung Barat ditangkap polisi karena mencabuli anak muridnya. Namanya Basirun dan dia dipenjara karena memaksa para muridnya menonton film porno dan mempraktekkannya.
Menurut polisi, mereka menemukan 3 korban dan mungkin ada lebih banyak lagi korban. Polisi berkata bahwa Basirun sudah melakukan aksi cabul itu sejak tahun 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari hasil penyelidikan awal ini ada 3 korban, namun unit PPA Polres Lampung Barat masih mendalami karena kemungkinan lebih dari 3 korbannya,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, Senin (27/5).
Baca Juga:
Kakek di Sukoharjo Tega Cabuli Bocah Usia 7 Tahun, Begini Kronologinya!
“Para muridnya ini diajak nonton film porno, kemudian dipaksa untuk melakukan adegan yang ada dalam video tersebut. Jika tidak mau muridnya ini dipukul menggunakan penunjuk untuk mengaji,” terangnya.
Korban-korbannya adalah murid-muridnya di Taman Pendidikan Agama AS – SALAM di Pekon Way Petai, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat.
Perbuatan tidak senonoh tersebut sudah dilakukan pelaku sejak tahun 2023. Namun hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami terkait hal tersebut.
“Sejak tahun 2023, namun persisnya kapan itu masih kami dalami,” imbuh Umi.
Salah satu korban melaporkan kejadian itu kepada ibunya, jadi Basirun akhirnya ditangkap. Kasus ini sangat menyedihkan dan harus dihindari di masa depan.
“Benar, ada seorang oknum guru ngaji ditangani atas kasus pencabulan anak di bawah umur yang dimana korbannya ini adalah muridnya. Pelaku berinisial B (50) ditangkap pada Sabtu kemarin dikediamannya,” katanya kepada awak media, Senin (27/5).
Baca Juga:
Oknum Guru Sumenep Cabuli Siswa, Bupati Fauzi Buka Suara
“Awalnya ada seorang korban melaporkan bahwa telah dilakukan pencabulan oleh pelaku yakni dengan cara meraba area-area sensitif korban. Korban juga dipaksa nonton video porno dan harus mempraktekkan apa yang ditontonnya, lantaran menolak korban kemudian disabet menggunakan penunjuk untuk mengaji sehingga akhirnya dia melaporkan perbuatan tersebut ke keluarganya,” ungkap Umi.