Pemeriksaan Appendicogram (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Appendisitis adalah suatu kondisi peradangan pada apendiks, yang merupakan organ berbentuk tabung kecil yang terletak di permukaan usus besar.
Kondisi ini umumnya ditandai dengan munculnya nyeri hebat pada daerah perut, terutama pada bagian kanan bawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apa Itu Pemeriksaan Appendicogram?
Pemeriksaan appendicogram pada awalnya merupakan salah satu cara untuk mendiagnosis appendisitis.
Namun, semakin berkembangnya teknologi, terdapat modalitas pencitraan lain yang lebih efektif dan rendah risiko seperti USG dan CT scan yang kini menjadi pilihan pertama dalam mendiagnosis kondisi ini.
Baca Juga:
Perbedaan Pro Login Quitat dan Pro Domo Kacamata yang Jarang Diketahui
Meskipun demikian, di Indonesia, pemeriksaan appendicogram masih menjadi pilihan bagi beberapa rumah sakit dan pusat kesehatan ketika modalitas pencitraan lain tidak tersedia.
Pemeriksaan ini menggunakan kontras barium sulfat yang akan diminum oleh pasien atau dimasukkan melalui anus untuk melihat adanya kelainan pada apendiks.
Umumnya pemerikasaan ini untuk mengetahui adanya abses, appendicolith, gas di dalam apendiks, air-fluid level pada appendiceal ileum, massa jaringan lunak di kuadran kanan bawah abdomen, deformitas dari batas caecum.
Resiko Pemeriksa Appendicogfam
Pemeriksaan Appendicogram (Dok. Ist) |
Namun, pemeriksaan appendicogram memiliki risiko dan tumpang tindih dengan pemeriksaan lain yang lebih aman dan efektif.
Risiko yang mungkin terjadi selama prosedur ini dapat mencakup reaksi alergi terhadap zat kontras, inflamasi jaringan sekitar apendiks.
Baca Juga:
Fungsi dan Cara Merawat Gigi Geraham dengan Benar
Selain kayu, tindakan ini dapat memicu rerforasi kolon atau kebocoran kontras yang menyebabkan peritonitis kimia, dan meningkatkan risiko tindakan operasi pengangkatan apendiks.
Oleh karena itu, para dokter harus mempertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan untuk melakukan pemeriksaan appendicogram kepada pasien.
Idealnya, pemeriksaan appendicogram hanya dilakukan ketika modalitas pencitraan lain tidak tersedia atau diperlukan untuk memastikan diagnosis yang lebih akurat pada kasus-kasus tertentu.
Alternatif Pengganti Pemeriksaan Appendicogram
Sebagai alternatif, para dokter dapat memilih menggunakan modalitas pencitraan yang lebih efektif dan lebih aman seperti USG atau CT scan dalam mendiagnosis appendisitis.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, USG memiliki tingkat sensitivitas yang baik dalam mendeteksi apendisitis pada awalnya, sementara CT scan lebih akurat dalam mengidentifikasi kondisi yang lebih serius.
Baca Juga:
8 Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami
Meski begitu, penggunaan pemeriksaan appendicogram tetap dapat dianggap relevan dalam beberapa situasi khusus.
Namun, para dokter harus berhati-hati dan memastikan bahwa pemeriksaan ini benar-benar diperlukan dan aman untuk pasien sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini.
Cara Mengatasi Efek Samping Pemeriksaan Appendicogram
Jika Anda mengalami efek samping setelah menjalani pemeriksaan appendicogram atau modalitas pencitraan lainnya, sebaiknya segera hubungi tenaga medis atau dokter yang melakukan pemeriksaan tersebut.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi seperti reaksi alergi, mual, muntah, diare, sembelit, dll. Meskipun efek samping yang muncul biasanya ringan, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi.
Baca Juga:
Mengenal Penyakit Hemoroid : Jenis dan Pemicunya
Untuk membantu mengurangi risiko efek samping setelah pemeriksaan, pastikan untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang kondisi kesehatan Anda dan riwayat alergi atau reaksi terhadap zat tertentu sebelum menjalani pemeriksaan.
Dokter atau tenaga medis juga dapat memberikan beberapa saran tentang bagaimana mengurangi risiko efek samping pada pemeriksaan pencitraan yang lebih aman dan lebih umum dilakukan seperti USG dan CT scan.