Air Radiator Mobil dan Motor Apakah Sama (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Mesin yang overheat dapat merusak mesin, oleh karena itu, diperlukan air radiator atau coolant untuk menjaga temperatur mesin tetap stabil.
Air radiator pada motor dan mobil memiliki campuran senyawa ethylene glycol yang berfungsi untuk menjaga agar mesin tidak mengalami overheat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun begitu, banyak yang bertanya apakah air radiator mobil dapat digunakan pada motor dan sebaliknya.
Baca Juga:
Sirkuit Mandalika Jadi Tuan rumah Ajang Japanese Domestic Market
Jawabannya adalah iya, karena keduanya memiliki fungsi yang sama dan bahan campuran yang mirip.
Perbedaannya hanya pada ukuran kemasannya, di mana air radiator mobil memiliki kemasan yang lebih besar dibandingkan air radiator motor.
Pastikan untuk menggunakan air radiator dengan bijak dan mengikuti petunjuk penggunaannya ya!.
Berapa sering sebaiknya air radiator diganti?
Untuk menjaga performa air radiator yang maksimal, sebaiknya air radiator diganti setiap 30.000-40.000 km atau minimal 2 tahun sekali.
Namun, jika terdapat kerusakan pada air radiator atau terdapat tanda-tanda kerusakan pada sistem pendingin mesin, segera bawa kendaraan ke bengkel terpercaya untuk diperiksa dan diperbaiki.
Selalu perhatikan kondisi air radiator dan sistem pendingin mesin pada kendaraan Anda agar tetap terjaga dan tidak mengalami overheat.
Apakah ada cara untuk mengetahui apakah performa air radiator sedang menurun?
Ada beberapa tanda atau gejala yang dapat menjadi indikasi bahwa performa air radiator sedang menurun, antara lain:
1. Temperatur mesin yang naik
Air Radiator Mobil dan Motor Apakah Sama (Dok. Ist) |
Jika temperatur mesin lebih tinggi dari biasanya, bisa jadi air radiator tidak bekerja dengan baik.
2. Bocornya air radiator
Jika terdapat kebocoran air radiator, maka cairan antifreeze akan menurun dan suhu mesin akan meningkat.
3. Cairan pendingin yang berkotoran atau berkerak
Kerak atau kotoran pada cairan pendingin dapat membuat air radiator tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga:
Motor Cruiser Yamaha : Spesifikasi Singkat
4. Suara mesin yang tidak normal
Jika terdengar suara-suara aneh dari mesin, mungkin ada kerusakan pada sistem pendingin.
Apabila terdapat tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera bawa kendaraan Anda ke bengkel untuk diperiksa dan diperbaiki.
Hindari penggunaan air dengan kualitas yang buruk dan pastikan untuk selalu merawat sistem pendingin mesin agar kendaraan tetap dalam kondisi optimal.
Bagaimana cara merawat sistem pendingin mesin dengan baik?
1. Untuk merawat sistem pendingin mesin dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
2. Memeriksa level cairan pendingin secara berkala dan menambahkan cairan pendingin jika diperlukan.
3. Pastikan untuk menggunakan campuran air dan cairan pendingin yang sesuai dengan jenis kendaraan Anda.
Baca Juga:
Syarat Pajak Motor 5 Tahunan yang Wajib dipenuhi
4. Mengecek kondisi tutup radiator, apakah sudah aus atau rusak, dan segera memperbaikinya jika diperlukan.
5. Membersihkan kerak pada mesin, terutama pada area di dekat radiator, pembuluh dan pipa.
6. Membersihkan filter oli secara teratur dan mengganti oli mesin pada interval yang tepat.
7. Memeriksa aksesori yang terkait dengan sistem pendingin mesin, seperti kipas, pompa air, dan termostat. Pastikan semuanya bekerja dengan baik dan mengganti yang rusak jika perlu.
8. Hindari penggunaan air biasa ketika mengisi cairan pendingin, gunakanlah cairan pendingin yang sesuai dan kualitas yang baik.
Baca Juga:
6 Game Motor Terbaik untuk iOS atau Android
9. Pastikan mesin dalam kondisi dingin sebelum membuka tutup radiator.
Dengan melakukan perawatan yang baik pada sistem pendingin mesin, diharapkan performa kendaraan Anda dapat terjaga dengan baik dan mesin tidak mengalami overheat yang dapat merusak mesin dengan parah.