Wasiatun Artinya: Menyelami Makna Luas dan Mendalam |
SwaraWarta.co.id – Kata “Wasiatun” berasal dari
bahasa Arab, yaitu “وَسِعَةٌ”
(waasi’ah) yang memiliki makna luas dan mendalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kata ini sering digunakan dalam konteks agama dan budaya
Islam, dengan berbagai interpretasi dan aplikasi yang kaya.
Dalam konteks hukum Islam, Wasiatun artinya adalah sebuah konsep
yang memiliki makna mendalam dan penting bagi umat Muslim. Kata
“Wasiatun” sendiri berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah
berarti “wasiat” atau “peninggalan”.
Namun, makna sebenarnya dari Wasiatun lebih dari sekadar
warisan materi, melainkan juga mencakup aspek spiritual dan moral.
Dalam Islam, pembuatan wasiat memiliki landasan syariat yang
kuat. Rasulullah SAW sendiri memberikan pedoman yang jelas terkait dengan
masalah ini. Beliau bersabda, “Seseorang yang memiliki sesuatu yang perlu
diberikan wasiat kepadanya dan dia meninggalkannya untuk ahli warisnya, maka
dia akan diikuti oleh tiga perkara: Sesuatu yang tidak diharapkannya, kawan
yang paling dekat dengannya dan apa yang dia lakukan akan memberikan keberkatan
kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Keajaiban dan Khasiat Walau Anna Quranan Suyyirat Bihil Jibalu: Makna Mendalam Al-Quran
Makna Luas Wasiatun Artinya:
- Luas
secara Fisik: Mengacu pada keluasan ruang, tempat, atau wilayah.
Contohnya, “Bumi ini luas” dalam bahasa Arab adalah “الأَرْضُ وَسِيعَةٌ”
(al-ardhu waasi’ah). - Luas
secara Metaforis: Melambangkan keluasan hati, pikiran, ilmu, dan
kasih sayang. Contohnya, “Allah memiliki rahmat yang luas” dalam
bahasa Arab adalah “وَاللَّهُ
ذُو فَضْلٍ وَاسِعٍ” (wa-Allahu
dzu fadlin waasi’in). - Luas
secara Spiritual: Menggambarkan keluasan iman, ketaatan, dan
penyerahan diri kepada Allah. Contohnya, “Islam adalah agama yang
luas” dalam bahasa Arab adalah “الإِسْلَامُ دِينٌ وَسِيعٌ”
(al-Islaamu diinun waasi’un).
Penggunaan Kata Wasiatun:
- Wasiat: Perintah
atau amanat yang ditinggalkan seseorang setelah meninggal dunia.
Contohnya, “Wasiat Nabi Muhammad SAW kepada umatnya” dalam
bahasa Arab adalah “وَصِيَّةُ
النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ” (waṣiyyatu
an-Nabiyyi Muhammadin ṣallallāhu ʿalayhi wa-sallam). - Wasilah: Perantara
atau sarana untuk mencapai tujuan. Contohnya, “Shalawat sebagai
wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah” dalam bahasa Arab adalah
“الصَّلَاةُ وَسِيلَةٌ لِلتَّقَرُّبِ مِنَ اللهِ” (aṣ-ṣalātu
waṣīlatun li-ttaqarrubi mina Allāh). - Wasi’ul
Haq: Salah satu nama Allah SWT yang berarti “Maha
Luas”.
Sehingga kata “Wasiatun” memiliki makna yang luas dan mendalam, mencerminkan keluasan rahmat, ilmu, kasih sayang, dan keagungan
Allah SWT.
Kata ini digunakan dalam berbagai konteks agama dan budaya
Islam, menunjukkan kekayaan dan kompleksitas.