Tradisi unik di Muarojambi untuk merayakan hari raya idul fitri (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Di Desa Muarojambi, Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Jambi, terdapat tradisi unik yang disebut Pawai Topeng Labu.
Pada perayaan Hari Raya Idul Fitri, ratusan warga, baik tua maupun muda, mengenakan topeng labu dan berjalan-jalan keliling kampung sambil menari dan bernyanyi.
Musik tradisional Muarojambi mengiringi peserta pawai dan disambut dengan sukacita di setiap rumah yang mereka kunjungi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tradisi ini mempunyai makna turun-temurun yang sarat, yaitu berasal dari kisah penderita kusta yang memakai topeng labu untuk menyamarkan diri saat ingin kembali ke kampung halamannya.
Menurut Penggiat Seni Budaya Muarojambi, Borju kegiatan ini dilakukan untuk mengobati rindu kepada orang tua.
“Rindu dengan orang tuanya, penderita kusta ini berniat pulang kampung dengan memakai topeng labu untuk menyembunyikan identitasnya,” ungkap Borju.
Baca Juga:
Momen Kumpul Makin Hangat, Ini Cara Membuat Ketupat Lebaran
Pawai Topeng Labu sangat dihargai oleh masyarakat, karena mengajarkan nilai-nilai toleransi dan kesetaraan di mana semua orang diterima tanpa diskriminasi.
Tradisi ini berbeda dengan Halloween, karena suasana yang dihadirkan lebih ceria dan penuh kekeluargaan.
Peserta pawai, khususnya para pria memakai baju daster, yang menambah keunikan dan kemeriahan dalam acara ini.
Pawai Topeng Labu merupakan contoh kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilindungi.
Selain menjadi hiburan, tradisi ini juga mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang penting bagi masyarakat.
Meskipun sering dilakukan di momen idul fitri, namun masyarakat menyambut tradisi ini dengan antusias.