Konferensi pers kasus pembunuhan di Sukoharjo (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Polisi menyatakan bahwa seorang warga, S, berusia 22 tahun dari Dusun Dlingin Lor, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, meninggal karena pembunuhan.
Jenazahnya ditemukan terbungkus plastik dan polisi menyebut bahwa korban meninggal akibat kehabisan nafas yang diduga akibat dibekap atau dicekik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit menjelaskan bahwa hasil dari autopsi korban menunjukkan luka memar pada daerah dagu, pundak kanan, leher depan hingga belakang yang dapat menjadi bekas jeratan.
Baca Juga:
Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria Bandung Jadi Korban Pembunuhan
Terdapat juga memar di kedua pipi dan korban ditemukan dalam keadaan datang bulan. Menurut AKBP Sigit, penyebab kematian korban adalah karena lemas akibat kehabisan napas, kemungkinan karena dibekap atau dicekik.
“Dari forensik, penyebab kematian karena lemas kehabisan napas, memungkinkan dibekap, ataupun dicekik,” jelas Sigit saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Kamis (18/4).
Dari penyelidikan, diduga korban dibunuh di tempat yang berbeda dengan lokasi penemuan jasadnya di parit dekat makam Mawar Dukuh Gagan, Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.
Baca Juga:
Jadi Korban Pembunuhan, Mayat Wanita di Bandung Diketemukan dengan Kondisi Mengenaskan
Hasil dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menunjukkan adanya perbedaan dan diduga lebih dari satu orang pelaku. Menurut AKBP Sigit, pihak kepolisian sedang menyelidiki keterangan dari 15 orang saksi.
“Hasil dari olah TKP (tempat pembunuhan dengan lokasi penemuan jenazah) berbeda. Dan mungkin lebih dari satu orang, pasti. Kenapa, dari hasil pemeriksaan 15 orang saksi akan disinkronkan,” kata dia
Warga setempat mendapati jenazah pada Minggu (14/3) dan sebelumnya telah mencium bau tidak sedap sejak hari Sabtu (13/3).
Saat kejadian, korban telah meninggal selama lima hari dan polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa pakaian korban, karung, obi/sabuk silat, batu, dan plastik hitam.
“Dari hasil autopsi, bahwa mayat sudah lima hari (saat ditemukan),” jelasnya
Saat ini, polisi masih mencari pelaku dan sudah mengetahui identitas mereka. Pelaku diduga memiliki motif perampokan karena beberapa barang berharga korban belum ditemukan seperti uang, motor, dan handphone.
Menurut AKBP Sigit, pelaku bukan hanya satu orang karena sulit dipercaya bahwa satu orang bisa memindahkan jenazah tersebut sendirian.
AKBP Sigit tidak merinci identitas pelaku tetapi mengungkapkan bahwa pelaku dan korban saling mengenal.
Hubungan pelaku dengan korban selama 1-2 bulan masih dalam penyelidikan. Sebelumnya, ayah korban mencurigai dua teman putrinya dengan inisial D dan S, namun belum ada perkembangan mengenai kecurigaan tersebut.
“Yang D melarikan diri. S katanya sempat melihat di situ (TKP), lalu ditangkap di situ,” kata Sarno saat ditemui awak media di rumahnya, Selasa (16/4)