Gempa di Bawean Gresik ( Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Pada kunjungan kerja Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ke Kabupaten Gresik, dibahas mengenai rehabilitasi rumah yang terdampak gempa di Pulau Bawean.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyatakan bahwa gempa di pulau tersebut juga pernah terjadi puluhan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“BMKG menceritakan bahwa sekitar 70 tahun lalu Pulau Bawean pernah mengalami kondisi gempa. Kami merasa prihatin, semoga dengan diskusi ini dapat menemukan titik terang dan dapat membantu rehabilitasi pascagempa di Kepulauan Bawean,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman menyampaikan bahwa adanya permasalahan bangunan hunian yang rusak serta kondisi psikologi masyarakat yang masih ketakutan akan terjadinya gempa lagi, menjadi masalah utama yang perlu diatasi dalam rehabilitasi.
BACA JUGA: 700 Rumah di Jawa Timur Rusak Akibat Gempa 6,5 Magnitudo
“Banyak masyarakat Bawean yang saat ini takut masuk rumah terutama di malam hari. Hal ini menyebabkan masyarakat Bawean merasa khawatir jika terjadi gempa yang cukup tinggi ditambah dengan kondisi bangunan di Bawean tidak tahan gempa,” ucapnya
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto memberikan contoh bagaimana saat mengatasi bencana erupsi Gunung Semeru, melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.