Banjir di kabupaten Trenggalek ( Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mencatat bahwa banjir dan tanah longsor yang terjadi akhir-akhir ini telah berdampak langsung pada ribuan warga di delapan kecamatan. Dampak paling parah terjadi di Kecamatan Munjungan.
Menurut Kepala BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, bencana banjir terjadi di 18 desa yang tersebar di delapan kecamatan: Trenggalek, Pogalan, Karangan, Gandusari, Kampak, Watulimo, Munjungan, dan Panggul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jumlah keluarga yang terdampak banjir mencapai 541 KK atau 1.948 jiwa. Sementara itu jumlah rumah yang terendam 541 unit,” kata Triadi Atmono, Jumat (19/4/2024).
BACA JUGA:Diguyur Hujan Selama 3 Jam, Tebing Setinggi 20 Meter di Trenggalek Timpa Rumah Warga
Ketinggian banjir di kawasan permukiman berkisar antara 50 cm hingga 1,5 meter.
Banjir tidak hanya menggenangi kawasan permukiman, tetapi juga sejumlah sekolah, fasilitas umum, dan perkantoran pemerintah.
“Wilayah paling parah terdampak di Kecamatan Munjungan, ada empat rumah yang hanyut terseret arus sungai,” jelasnya.
Triadi memastikan bahwa dari delapan kecamatan yang terdampak banjir, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka.
Seluruh korban banjir disebut dalam kondisi selamat.
BACA JUGA: Longsor Hambat Jalur Perbatasan RI – Malaysia
“Terkait bencana banjir ini kami masih terus melakukan update data. Namun dari laporan teman-teman TRC, sebagian besar telah surut,” imbuhnya.
Saat ini, warga, relawan kebencanaan, BPBD, TNI, Polri, dan sejumlah organisasi perangkat daerah tengah bergotong-royong membersihkan material lumpur dan sampah yang terbawa banjir.
“Dari damkar juga turun untuk pembersihan banjir,” jelasnya