Aksi demo di Papua (Dok.Ist) |
SwaraWarta.co.id – Seorang wanita di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, mengalami pemerkosaan saat demo yang berakhir ricuh. Wanita tersebut sedang lewat di lokasi aksi saat terjadi kericuhan.
Aksi tersebut berlangsung di enam titik, salah satunya di Kompleks Jayanti, Kelurahan Wonorejo, Nabire pada Jumat (5/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Massa melakukan pembakaran ban, pemalangan dengan tiang listrik, kayu, dan batu dalam rangka memprotes penyiksaan sejumlah anggota TNI yang diduga terlibat dengan KKB.
“Aspirasi mereka memang sudah disampaikan dan terkait masalah (oknum TNI aniaya) itu kan sudah disampaikan Pangdam Cenderawasih bahwa oknum-oknum TNI itu sudah ditindak,” kata Kapolres Nabire AKBP Wahyu S. Bintoro kepada awak media, Sabtu (5/4).
Polisi turun tangan ke lokasi aksi dan meminta massa untuk membubarkan diri. Namun, malah dibalas dengan lemparan batu dari massa yang masih ada di sana.
“Mereka juga melempar warga dan rumah warga di sekitar lokasi aksi,” ungkap Wahyu
Massa yang terus beraksi lantas melakukan tindakan kekerasan. Mereka melakukan penyekapan dan pemerkosaan terhadap seorang wanita yang melintas di lokasi aksi.
Tindakan tersebut sangat disayangkan karena selama ini massa selalu menyuarakan penolakan terhadap kekerasan.
Kepolisian menyatakan bahwa kepolisian telah menindak oknum-oknum TNI yang terlibat penyiksaan ke warga sipil.
Namun, massa masih melakukan aksi karena kecewa dengan keputusan yang diambil. Polisi harap massa dapat mengekspresikan aspirasi mereka dengan cara yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan orang lain.
“Mereka mendengung-dengungkan masalah HAM tetapi mereka sendiri malah justru kontraproduktif terhadap aksi dan kegiatan mereka. Mereka melakukan tindakan kriminal yang melakukan aksi kekerasan, pemerkosaan dan pembakaran rumah marbot masjid,” ungkapnya.