Kisah Nabi Yakub – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – Kisah Nabi Yakub erat kaitannya dengan kisah Nabi Yusuf AS dalam perjalanan hidupnya sehari-hari, di mana Nabi Yakub AS sendiri merupakan keturunan dari para Nabi yang taat kepada Allah SWT dan terus membawa pesan Keesaan melalui keturunannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam Kisah Nabi Yakub disebutkan bahwa beliau merupakan putra dari Nabi Ishaq AS, dan kakeknya yang tidak lain adalah Nabi Ibrahim AS.
Al Quran tidak membahas secara mendalam tentang kehidupan Nabi Ishaq AS dan, oleh karena itu, di Kisah Nabi Yakub AS ini hanya diceritakan sekilas saja.
Oleh karena itu, apa yang diketahui tentang awal kehidupan Yakub sering kali diadaptasi oleh para penerjemah Al Quran yang dapat dipercaya dari kalangan ahlul kitab.
Garis Keturunan Nabi Yakub
Kisah Nabi Yakub – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
Nabi Yakub lahir dari keluarga yang penuh dengan ketakwaan kepada Allah SWT. Ayahnya adalah Nabi Ishaq yang merupakan seorang Nabi yang dihormati, sementara kakeknya sendiri, Nabi Ibrahim, merupakan salah satu Nabi yang paling terkenal dalam sejarah agama Islam.
Meskipun tidak banyak yang diketahui secara rinci tentang kehidupan awal Nabi Yakub, akan tetapi ada beberapa kisah yang diberikan dalam tradisi Islam.
Salah satu yang terkenal adalah kisah persaingan antara Yaqub dan saudaranya, Esau, dalam mendapatkan berkat ayah mereka, yang dicatat dalam Al Quran.
Sebagai pewaris tradisi kenabian, Nabi Yakub memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran Allah SWT kepada umat manusia.
Keteguhan iman dan ketekunannya dalam melaksanakan tugas kenabian telah menginspirasi jutaan orang selama berabad-abad, menjadikannya salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam sejarah agama Islam.
BACA JUGA: Kisah Nabi Harun dan Keterhubungannya dengan Kisah Nabi Musa AS
Bani Israel
Nabi Yakub AS merupakan seorang ayah dari dua belas putra. Sepuluh putra pertama lahir dari istri pertamanya, sementara Nabi Yusuf AS dan saudaranya Benyamin lahir dari istri keduanya.
Keduabelas putra tersebut di kehidupan selanjutnya membentuk suku-suku asli dari Bani Israel.
Salah satu ayat dalam Al Quran disebutkan bahwa keturunan Nabi Yakub AS, merujuk pada kedua belas anaknya.
Setelah Yusuf AS naik pangkat di Mesir menjadi menteri utama, seluruh keluarganya pindah ke sana. Mereka tinggal di sana dengan damai selama beberapa generasi hingga jatuh di bawah kezaliman seorang Firaun.
Di sinilah mereka menderita dengan sangat. Baru setelah datangnya Nabi Musa AS mereka menemukan pembebasan.
Ketika di Mesir, keturunan Yakub AS berkembang menjadi sebuah masyarakat yang besar dan berkembang pesat.
Namun, mereka juga mengalami masa-masa kesengsaraan di bawah pemerintahan Firaun yang tiranis.
Hanya dengan datangnya Nabi Musa AS dan perjuangan kerasnya, mereka berhasil memperoleh kebebasan dari penindasan tersebut.
Hal ini menegaskan bahwa dalam sejarah Bani Israel, kedatangan para nabi memiliki peran yang sangat penting dalam memperjuangkan keadilan dan pembebasan umat.
BACA JUGA: Kisah Nabi Khidir, 3 Hal Menarik yang Patut Dipahami
Nabi Yakub AS dalam Quran
Nabi Yakub AS, yang diberi karunia untuk bisa menafsirkan mimpi, merasa sangat gembira.
Beliau memahami bahwa mimpi tersebut adalah pertanda dari Allah SWT bahwa Dia telah memilih Yusuf AS untuk tujuan khusus, yaitu melanjutkan warisan beliau dan menggantikannya dalam kenabian.
Dalam mimpi tersebut, diyakini sebelas bintang melambangkan saudara-saudaranya, dan matahari serta bulan adalah orang tuanya.
Nabi Yakub AS juga khawatir tentang reaksi saudara-saudaranya terhadap kisah ini, karena meskipun Yakub AS memperlakukan mereka dengan adil, mereka merasa iri terhadap Yusuf AS.
Beliau tahu bahwa iri hati adalah emosi yang berbahaya yang memiliki kekuatan untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Maka beliau memperingatkan Yusuf untuk tidak menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya.
Nabi Yakub AS Soal Yusuf
Nabi Yusuf Bersama Saudaranya – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
Meskipun usaha Yakub AS sudah maksimal, akan tetapi kebencian dalam hati anak-anaknya terhadap Yusuf semakin bertumbuh dari tahun ke tahun.
Suatu hari, putra-putranya yang lebih tua mendekati Yakub AS dan mengusulkan agar beliau mengizinkan Yusuf bergabung dengan mereka dalam sebuah perjalanan.
Nabi Yakub AS memahami bahwa putra-putranya telah terpengaruh oleh bisikan setan. Beliau tahu bahwa mereka dengan sengaja telah menyakiti saudaranya, Yusuf.
Akan tetapi, Yakub AS juga tetap yakin bahwa Yusuf AS masih hidup dan bahwa Allah SWT sedang melindunginya.
BACA JUGA: Kisah Nabi Ilyasa: Sejarah, Mukjizat, serta Perjuangannya dalam Menegakkan Tauhid Kepada Allah SWT
Nabi Yakub AS Menderita Sakit
Tahun-tahun berlalu ketika Yakub AS terus meratapi Yusuf AS dengan diam-diam.
Matanya berubah menjadi putih saat beliau perlahan-lahan kehilangan penglihatannya. Namun iman beliau kepada kekuatan Allah SWT untuk mengembalikan anaknya tidak pernah goyah.
Kemudian, kelaparan yang mengerikan melanda Mesir dan wilayah sekitarnya.
Nabi Yakub AS memerintahkan putra-putranya, kecuali Benyamin, untuk pergi ke istana Raja Mesir untuk mendapatkan persediaan makanan.
Ketika mereka kembali, mereka memberitahu ayah mereka bahwa penjaga gudang Istana Raja telah menolak untuk memberikan mereka lebih banyak persediaan jika mereka tidak kembali dengan saudara bungsu mereka.
Teladan Nabi Yakub AS
Yang patut dipuji dari kisah Nabi Yakub AS adalah cara beliau menanggapi situasi-situasi yang menantang dan sulit.
Di saat kesulitan, beliau berpaling kepada Allah SWT, menghayati frase, ‘Fa Saabrun Jameel’, yang berarti “kesabaran yang indah.”
Ini adalah jenis kesabaran khusus yang ditandai dengan mempertahankan pandangan positif dan kepercayaan yang teguh pada rencana Allah SWT, terutama di saat-saat sulit.
Ini tentang menampilkan ketenangan dan iman daripada menyerah pada kemarahan atau frustrasi.
Bagi seorang mukmin, setiap keadaan, seberapa pun menantangnya, pada akhirnya bermanfaat, meskipun kebaikannya mungkin tidak segera terlihat.
Kita sering dipandu oleh Allah SWT dengan cara yang melebihi pemahaman kita, tidak mampu melihat gambaran keseluruhan sampai kita melihat kembali perjalanan kita dan melihat bagaimana semua titik-titik itu terhubung.
Nabi Yakub AS kemudian memerintahkan anak-anaknya untuk kembali dan mencari kedua saudara mereka.
BACA JUGA: Kisah Nabi Saleh dan Bangsa Tsamud yang Sombong
Wafatnya Nabi Yakub AS
Sebelum Nabi Yakub AS meninggal, beliau mengajukan satu pertanyaan terakhir kepada anak-anaknya.
Ayat ini diyakini sebagai bagian dari argumen dalam Al Quran bahwa semua Nabi yang datang sebelumnya menyembah satu Allah dan, oleh karena itu, tidak dapat diklaim secara eksklusif oleh orang-orang ahlul kitab.
Pesan yang dapat dipetik dari kisah ini adalah pentingnya kesatuan dalam keimanan kepada Allah SWT, serta perlunya mencari kebaikan dan perdamaian di antara sesama manusia.
Nabi Yakub AS mengajarkan kepada kita bahwa dalam menghadapi cobaan dan kesulitan, kita harus tetap teguh dalam iman dan mempercayai rencana Allah.
Dan walaupun kebaikan mungkin tidak langsung terlihat, Allah SWT selalu mengarahkan kita pada jalan yang benar.***