Kisah Nabi Saleh – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – Nabi Saleh AS merupakan keturunan dari Nabi besar Nuh AS. Kisah Nabi Saleh AS erat kaitannya dengan perjuangan beliau untuk membimbing bangsa Tsamud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam Kisah Nabi Saleh yang membahas Bangsa Tsamud, secara garis besar, bangsa ini merupakan suku kuno yang menetap di Al Hijr, yang sekarang dikenal sebagai Madain Saleh yang letaknya ada di sebelah barat laut Arab Saudi.
Dalam Kisah Nabi Saleh, Bangsa Tsamud merupakan penerus dari bangsa sebelumnya, yakni yang disebut sebagai Bangsa Ad.
Sejarah Bangsa Tsamud
Kisah Nabi Saleh – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
Seperti yang kita bahas secara lebih rinci dalam kisah Nabi Hud , bangsa Ad merupakan bangsa yang sangat kuat dan kaya.
Mereka juga memiliki tubuh yang kuat dan tinggi. Tidak ketinggalan kelebihan lainnya adalah ahli dalam membangun bangunan, serta membangun menara yang tinggi.
Akan tetapi, Allah SWT membawa kejatuhan mereka karena kesombongan mereka ketika mereka secara berulang kali menolak peringatan yang disampaikan oleh Nabi Hud AS.
Nabi Saleh AS kemudian diutus Allah untuk mengingatkan bangsa Tsamud akan bahaya kesombongan dan keingkaran terhadap ajaran Allah.
Dia mengajak mereka untuk kembali kepada kebenaran dan meninggalkan segala kesesatan dan sifat tinggi hati.
Akan tetapi, sama halnya seperti bangsa pendahulunya, bangsa Tsamud menolak untuk mendengarkan dan terus menerus melakukan kesalahan yang dilakukannya tanpa takut dosa dan azab.
Allah SWT kemudian mengirimkan bencana kepada mereka sebagai peringatan pada akhirnya, akan tetapi mereka tetap tidak mengindahkannya, bahkan semakin keras kepala.
BACA JUGA: Kisah Nabi Ishaq, dan Keterhubungannya dengan Nabi Ibrahim, Esau, dan Nabi Yaqub
Pada akhirnya, mereka kemudian dihancurkan oleh azab yang dahsyat sebagai akibat dari perilaku mereka yang durhaka.
Kisah Nabi Saleh AS menjadi satu lagi pelajaran bagi umat manusia tentang pentingnya ketaatan serta penghormatan terhadap ajaran Allah.
Bangsa Ad, dan Azab yang Telah Diterimanya
Kisah Nabi Saleh – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
Seperti yang telah diceritakan bahwa peradaban bangsa Ad telah lenyap secara total, tidak meninggalkan jejak apa pun tentang keberadaannya selain dari apa yang disebutkan dalam al-Qur’an.
Akan tetapi, sama halnya seperti Firaun yang meninggalkan Piramida, bangunan dan situs yang dibangun oleh bangsa Tsamud masih ada sebagai tanda bagi kita hari ini sampai saat ini.
Lebih lanjut, di dalam surat ke-15 dalam Al-Qur’an diabadikan kisah kejahatan mereka dalam Surat Al-Hijr, yang berarti ‘Batu’ atau ‘Tanah Berbatu.’
Hal Ini tentunya merujuk pada cara mereka mengukir rumah, kuil, dan makam mereka ke dalam gunung batu besar.
Sebagai penerus bangsa Ad, Bangsa Tsamud juga mengetahui tentang Allah SWT, dan diyakini mereka awalnya menyembah satu Tuhan.
Akan tetapi, ketika warga masyarakat mereka mulai maju dan mencapai kesuksesan pesat secara materi, mereka juga kembali menjadi korban kepercayaan akan superioritas mereka.
Kesuksesan mereka kemudian menyesatkan mereka. Mereka lalu membangun istana-istana megah, patung-patung, dan pada akhirnya membuat berhala mereka sendiri untuk melambangkan kekuasaan mereka.
Alih-alih berbagi keberlimpahan yang mereka ciptakan, mereka justru menjadi sangat serakah serta kejam terhadap orang miskin.
BACA JUGA: Kisah Nabi Khidir, 3 Hal Menarik yang Patut Dipahami
Dalam ayat Al-Quran menyebutkan bahwa kefasikan mereka dengan kehidupan duniawi, sampai mengabaikan kehidupan akhirat tertulis dengan jelas dalam Surat Ash-Shu’ara pada ayat 128-129.
Nabi Saleh AS di Tengah Bangsa Tsamud
Nabi Saleh AS tidak hanya menjadi salah satu orang yang tinggal di antara masyarakat Tsamud, tetapi juga beliau membangun reputasi yang kuat untuk mencapai posisi terhormat di dalam kehidupan masyarakat.
Beliau memiliki kepribadian yang khas dan membangun reputasi integritas yang kuat.
Karena hal inilah, orang-orang Tsamud menghormatinya karena kebijaksanaan dan kebajikan-Nya, dan mereka bersedia mengangkatnya sebagai pemimpin mereka.
Saat itulah Allah SWT memberikan gelar kenabian kepada Saleh AS.
Akhlak Mulia Nabi Saleh AS
Seperti halnya kehidupan Nabi Muhammad SAW, Allah SWT juga mendidik para nabi pilihan-Nya dengan akhlak yang baik untuk menjadi teladan perilaku yang sangat baik sejak usia muda.
Siapa pun yang mengenal para nabi sebelum turunnya wahyu, maka mereka mencintai dan menghormati mereka.
Nabi Muhammad SAW, sebelum kenabian, dikenal oleh seluruh Bangsa Arab dengan julukannya Al-Amin, yang berarti “Orang yang bisa dipercaya.”
Begitu mereka mulai mendorong orang-orang untuk berpaling dari perbuatan salah, permusuhan muncul, hal ini juga terjadi pada Nabi Saleh AS yang segera akan menjadi pemimpin yang dipilih oleh rakyat.
Tetapi ketika beliau menerima pesan dari Allah, Bangsa Tsamud kecewa. Orang-orang kemudian membalikkan tubuh pada dirinya, “Kamu dulu adalah di antara kami seorang yang menjanjikan.”
BACA JUGA: Kisah Nabi Ilyasa: Sejarah, Mukjizat, serta Perjuangannya dalam Menegakkan Tauhid Kepada Allah SWT
Namun, tidak semua orang memalingkan diri dari Nabi Saleh AS, ada beberapa orang yang memiliki kekayaan yang terbilang sederhana yang tersentuh oleh keikhlasan pesannya.
Segelintir orang ini bisa melihat kebenaran, tidak seperti orang-orang kaya yang buta oleh gemerlap kehidupan mewah dan status.
Dalam kasus mereka, kekayaan dan kekuasaan sebenarnya menjadi hambatan, membuat mereka menolak perubahan.
Lebih mudah bagi mereka untuk menolak Nabi Saleh AS dan menganggapnya sebagai orang gila atau kerasukan daripada menghadapi gaya hidup tidak bermoral mereka sendiri.
Dakwah Nabi Saleh AS di Tengah Penolakan
Nabi Saleh AS terus menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang Tsamud. Beliau berargumen dengan akal dan daya inteleknya, dan perlahan tapi pasti, beberapa orang mulai mengikuti ajarannya.
Hal ini membuat sebagian besar yang lain merasa khawatir; mereka takut bahwa pengikut Nabi Saleh AS akan terus bertambah jika dibiarkan tanpa perlawanan.
Jadi, untuk menghalanginya, mereka kemudian datang kepada Nabi Saleh AS dan berkata bahwa mereka ingin menyembah dewa-dewa yang sama seperti nenek moyang mereka, tetapi jika Nabi Saleh AS mampu melakukan mukjizat, mereka akan percaya bahwa dia adalah benar-benar seorang utusan Allah SWT.
Bagi Bangsa Tsamud, permintaan ini jelaslah hanya sebuah lelucon. Mereka bermaksud membuat mukjizat yang begitu konyol sehingga tidak mungkin bagi Saleh untuk memenuhinya.
Jadi, para pemimpin Bangsa Tsamud itu kemudian duduk dengan Saleh AS dan menuntut, menunjuk ke sebuah batu besar, untuk membelahnya menjadi dua, dan dari dalam harus keluar seekor unta yang sangat besar, berbulu lebat, dan menarik.
Mereka improvisasi lebih lanjut, menambahkan bahwa unta itu juga harus betina, hamil sepuluh bulan, dan mampu menghasilkan susu untuk seluruh kota.
BACA JUGA: Kisah Nabi Syuaib dan Orang-Orang Madyan
Mukjizat Nabi Saleh AS
Mereka terus tertawa karena mereka pikir tugas itu tidak mungkin dilakukan oleh Nabi Saleh AS, tetapi Nabi Saleh AS tidaklah putus asa dan bertekad untuk membawa orang-orangnya ke jalan Allah SWT.
kemudian, beliau memohon kepada Allah untuk mengabulkan permintaan orang-orang. Dan datanglah hari ketika Saleh As mengumpulkan orang-orangnya untuk menyaksikan kedatangan mukjizat.
Unta betina itu adalah mukjizat hidup yang menyebabkan orang-orang masuk Islam setiap harinya menhadi pengikut Nabi Saleh.
Orang-orang Tsamud telah menuntut Nabi Saleh AS untuk mukjizat seekor unta besar dengan selera makan besar, dan sekarang unta itu ada.
Akan tetapi mereka tetap saja mengingkarinya. Itulah Kisah Nabi Saleh AS yang berhubungan erat dengan keberadaan Bangsa Tsamud.***