Kisah Nabi Ilyasa – SwaraWarta.co.id (Sumber: IntipSeleb) |
SwaraWarta.co.id – Salah satu kisah perjalanan nabi yang cukup menarik dibahas adalah Kisah Nabi Ilyasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Cerita Nabi Ilyasa sendiri merupakan salah satu kisah yang menarik untuk diceritakan kembali kepada generasi sekarang terutama anak-anak.
Kisah Nabi Ilyasa tentunya penting untuk diketahui karena mengandung banyak pelajaran berharga yang bersinggungan dengan ketauhidan, kebijaksanaan, serta keteguhan hati dan moral.
Nabi Ilyasa merupakan alah satu murid dari nabi sebelumnya, yakni Nabi Ilyas, beliau mengajarkan tentang nilai-nilai penting kehidupan kepada umatnya.
Secara gamblang, kisah-kisah tentang perjalanan hidupnya memberikan wawasan yang begitu mendalam soal permasalahan dan solusi ikhwal keadilan, rasa keberanian, serta sikap kebijaksanaan.
Nabi Ilyasa merupakan contoh inspiratif yang memberikan pelajaran berguna soal bagaimana ketabahan dan keimanan dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan masyarakat.
Melalui perjalanan hidupnya yang berlika-liku, beliau menunjukkan kepada umatnya bahwa menghadapi cobaan hidup dengan sikap yang teguh dan penuh keimanan adalah kunci utama dalam mencapai keberhasilan.
Kisah-kisahnya ini memperlihatkan betapa pentingnya nilai-nilai moral dan keutamaan akidah dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan yang bergulir.
Dengan mengambil pelajaran dari kisah Nabi Ilyasa, semua orang bisa belajar tentang arti pentingnya menjaga keadilan, berani menghadapi kesulitan, serta mampu menggunakan kebijaksanaannya dalam segala situasi.
Hal ini tentunya mengajarkan kepada kita bahwa dengan mengikuti ajaran yang benar dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang bisa menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.
BACA JUGA: 7 Cara Menghindari Zina dalam Islam
Nabi Ilyasa, Salah Satu Nabi yang Namanya Disebut dalam Ayat Al Quran
Kisah Nabi Ilyasa – SwaraWarta.co.id (Sumber: IntipSeleb) |
Nabi Ilyasa merupakah salah satu tokoh penting dalam Islam yang dihormati, beliau banyak memberikan contoh teladan tentang kesetiaan kepada Allah SWT dan pentingnya mengamalkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara tertulis di dalam Al-Qur’an, nama Nabi Ilyasa disebut sebanyak dua kali, yakni dalam surat Al-An’am ayat 86 dan 87, serta surat Shad.
Dalam Kalamullah tersebut Allah SWT menyebutkan bahwa Nabi Ilyasa termasuk dalam golongan manusia yang dipilih oleh-Nya.
Hal ini tentunya menunjukkan akan keistimewaan dan keberkahan yang diberikan Allah kepada beliau sebagai nabi-Nya.
Dengan menyebut Nabi Ilyasa dalam Al-Qur’an, Allah memberikan penghormatan yang besar, sekaligus sebuah penegasan akan kedudukan Nabi Ilyasa sebagai sosok yang sangat dicintai dan pastinya sangat dihormati dalam agama Islam.
Melalui contoh keteladanannya dalam kehidupan yang dipenuhi rasa kesetiaan kepada Allah dan pengamalan ajaran-Nya, beliau terus mengajarkan betapa pentingnya memegang teguh nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya, kisah beliau memberikan inspirasi bagi umat Islam untuk mengikuti jejaknya dalam mencari keridhaan Allah dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan keberkahan dan keridhoan dari Allah.
Awal Pertemuan Nabi Ilyasa dengan Nabi Ilyas
Kisah Nabi Ilyasa – SwaraWarta.co.id (Sumber: Viva) |
Disebutkan bahwa di dalam buku “Mukjizat Isra Mi’raj dan kisah 25 Nabi-Rasul,” bahwa Nabi Ilyasa merupakan seorang murid dari Nabi Ilyas, dengan memiliki cerita awal pertemuan mereka yang sangat menarik.
Kala itu Nabi Ilyas sedang dikejar oleh kaumnya untuk dianiaya, beliau lalu berusaha bersembunyi di rumahnya Nabi Ilyasa yang saat itu sedang terbaring sakit di tempat tidurnya.
Dalam kisah disebutkan bahwa meskipun masih muda, Nabi Ilyasa yang sedang sakit kemudian bisa disembuhkan oleh Nabi Ilyas dan kemudian diangkat sebagai anak, sehingga terciptalah ikatan baru sebagai bapak dan anak di antara mereka.
BACA JUGA: Lirik Sholawat Nadhom Alfiyah dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya
Bukan hanya sebagai bapak dan anak, mereka berdua pun pada akhirnya menjadi seorang guru dan murid, Nabi Ilyasa dan Nabi Ilyas kemudian menjalin persahabatan yang kuat.
Nabi Ilyasa selalu mendampingi Nabi Ilyas ke manapun pergi terutama pada saat menyebarkan ajaran kebaikan kepada Bani Israil kala itu, bahkan saat berada di negeri Ba’lebak.
Kehadiran dan juga dukungan dari Nabi Ilyasa menunjukkan bagaimana pentingnya sebuah kerjasama yang solid juga ikatan kepercayaan antara guru dan murid, terutama dalam misi dakwah kepada kaumnya.
Fakta penting berlanjut tatkala pasca Nabi Ilyas wafat, di mana Nabi Ilyasa kemudian melanjutkan dakwah gurunya tersebut.
Akan tetapi, beliau menghadapi tantangan yang sangat berat ketika kaumnya malah berpaling dari Allah dan kembali ke jalan semula yakni menyembah berhala setelah kepergian rasul mereka.
Perjuangan Menyebarkan Islam Nabi Ilyasa Terus Berlanjut
Kendatipun kaum Nabi Ilyasa kembali menyembah tuhan mereka yakni berhala, beliau tetap gigih dan sabar dalam terus menyerukan agar mereka kembali kepada ajaran Allah SWT.
Beliau terus berusaha untuk menunjukkan kebenaran kenabiannya dengan mukjizatnya, yakni kemampuan yang diberikan atas izin Allah yakni bisa membangkitkan orang yang telah meninggal, yang tentunya disaksikan oleh kaumnya.
Akan tetapi, kaum tersebut tidak mengakui tanda-tanda kebenaran tersebut malahan berusaha untuk mengabaikannya.
Kaum Nabi Ilyasa malahan menuduh bahwa Nabi Ilyasa adalah tukang sihir dan mereka lebih memilih untuk tetap menyembah berhala daripada Allah SWT.
Mereka beranggapan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah bisa memberikan pertolongan dan juga manfaat duniawi. Kaum Nabi Ilyasa tentunya telah terperangkap ke dalam tipu daya setan yang menyesatkan.
BACA JUGA: Sambut Bulan Suci? Ini Musahabah Diri Menjelang Ramadhan
Pada saat kondisi seperti itu, kemudian Nabi Ilyasa memohon petunjuk kepada Allah SWT akan apa yang harus dilakukan oleh beliau.
Pada akhirnya, Allah SWT menurunkan azab atas orang-orang ingkar tersebut dalam bentuk kekeringan yang berkepanjangan, sehingga menyebabkan kesengsaraan yang luar biasa.
Para penduduk menderita kelaparan yang hebat serta kehausan yang panjang, bahkan banyak dari mereka yang meninggal karena tidak bisa bertahan dari keadaan yang terjadi.
Hal ini tentunya merupakan sebuah bentuk hukuman dari Allah atas ketidakpatuhan dan kesombongan kaum tersebut.
Wafatnya Nabi Ilyasa
Nabi Ilyasa setelah meminta petunjuk dari Allah soal kaumnya yang kemudian berakhir dengan azab yang diturunkan oleh Allah dengan kekeringan, beberapa waktu kemudian wafat.
Peristiwa wafatnya Nabi Ilyasa AS tersebut terjadi pada saat beliau berpindah tempat tinggal dari Damaskus ke Palestina untuk menetap di sana.
Menurut catatan sejarah, beliau meninggal dunia pada usianya yang menyentuh angka 90 tahun dan untuk kemudian dimakamkan di salah satu wilayah di Palestina.
Selama masa perjalanan hidupnya, Nabi Ilyasa banyak membimbing kaum Bani Israil dengan begitu baik, mengarahkan mereka menuju kehidupan yang damai dan taat, penuh ketauhidan kepada Allah.
Akan tetapi, setelah kematiannya, kaumnya ini harus kembali menjadi kaum yang ingkar serta kekufuran dan harus kembali menyimpang dan meninggalkan ajaran Allah SWT yang suci dan benar.
Kemudian Allah SWT mengutus nabi-nabi lainnya kemudian untuk memperingatkan kaum yang kembali menyimpang tersebut, akan tetapi, kaum Bani Israil tetap tidak menuruti ajakan tersebut.
BACA JUGA: 7 Lomba Pondok Ramadhan untuk Anak SD, Apa Saja?
Mereka terus melakukan perbuatan dosa dan pelanggaran yang berulang-ulang, sehingga Allah mencabut segala rezeki, kenikmatan, serta kesenangan dari apa saja yang mereka miliki.
Ini merupakan hukuman dari Allah atas ketidakpatuhan mereka dan keingkaran terhadap ajaran-Nya.***