Sejumlah pelaku usaha yang mendatangi kantor DPRD Ponorogo (Dok.Ist) |
SwaraWarta.co.id – Beberapa warga dan pelaku usaha di Ponorogo merasa terdampak oleh penerapan sistem one way atau jalan searah.
Mereka mengatakan bahwa omzet mereka turun setelah kebijakan itu diterapkan. Mereka mengeluhkan masalah ini kepada wakil rakyat di DPRD Ponorogo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto, mengatakan bahwa keluhan warga ini adalah masalah yang objektif dan harus dipahami.
“Banyak keluhan tadi imbas dari penerapan jalan searah di Jalan Sultan Agung. Omzet usaha mereka di sekitar jalan itu turun pasca penerapan one way,” kata Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto, Kamis (4/4).
Mereka mengeluhkan karena perekonomian mereka terdampak oleh kebijakan one way. Sunarto mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin masalah ini dijadikan isu politik karena ini adalah masalah yang penting bagi masyarakat.
“Kita justru tidak pingin masalah ini ditarik dalam wilayah politik. Sebab, ini memang masalah yang objektif untuk kepentingan masyarakat,” katanya
DPRD Ponorogo akan terus melakukan pengawasan dan akan meminta pihak eksekutif untuk mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah ini.
“Langkah kita akan mengawal dan akan mengambil langkah yang kongkrit. Kongkritnya seperti apa, tunggu saja langkah DPRD Ponorogo,” pungkasnya
Salah satu pelaku usaha, Aryo Tejo, mengeluhkan bahwa omzetnya turun hingga 70% setelah kebijakan one way diterapkan.
“Omzet turun hingga 70 persen lebih, pasca kebijakan one way ini,” katanya
Ia meminta agar jalan kembali dijadikan dua arah seperti sebelumnya. Keluhan ini disampaikan demi kepentingan masyarakat dan DPRD Ponorogo akan mengambil tindakan yang konkret untuk memperbaiki masalah ini.