Jamur liar beracun (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Jamur adalah tumbuhan yang tidak memiliki zat hijau daun atau yang sering disebut klorofil.
Hal ini menandakan bahwa jamur tidak bisa menghasilkan makanan sendiri secara mandiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk mendapatkan nutrisi, jamur akan menumpang pada dan memperoleh makanan dari organisme lain. Karakteristik ini disebut sebagai heterotroph.
Oleh sebab itu, jamur adalah makhluk yang sangat penting di alam. Namun, ada banyak jenis jamur yang bisa sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menemukan jamur liar yang tumbuh di alam bebas.
Namun, kita tidak bisa sembarangan mengonsumsi jamur liar karena bisa menyebabkan keracunan dan bahkan kematian.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk tahu cara membedakan jamur yang aman dengan yang beracun.
Ciri-ciri Jamur Liar Beracun
Jamur liar beracun (Dok.Ist) |
Ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan untuk membedakan jamur yang aman dengan yang beracun.
1. Warna Jamur Mencolok
Pertama-tama adalah dengan mengamati warna, sifat, bentuk, dan bau jamur dengan baik.
Biasanya, jamur beracun tumbuh dengan warna yang mencolok, lebih renyah saat disentuh, dan bisa dengan mudah hancur.
2. Jamur Belum Mekar Sempurna
Selain itu, hindari juga jamur yang masih belum mekar sempurna atau yang mengeluarkan getah saat dipotong dan berbau tak sedap.
Selain itu, sebaiknya cari tahu juga jenis-jenis jamur liar yang umumnya bisa dikonsumsi. Contohnya adalah jamur merang dan jamur kuping yang banyak digunakan pada masakan Indonesia.
Namun, jika kita menemukan jamur liar yang belum pernah kita kenal sebelumnya, lebih baik hindari dan jangan dikonsumsi terlebih dahulu.
3. Tumbuh di Tempat Kotor
Hal lain yang perlu dihindari adalah jamur yang tumbuh di tempat yang kotor atau berbau tak sedap.
Sebagaimana sifat jamur yang heterotroph, jamur akan menyerap nutrisi dari lokasi tempatnya tumbuh.
4. Mengeluarkan Bau Tidak Sedap
Jika tumbuhnya di tempat kotor dan berbau, maka jamur tersebut boleh dipastikan juga beracun.
Kesadaran tentang bahaya jamur liar sangatlah penting untuk ditanamkan pada masyarakat.
Apalagi dalam kasus keracunan jamur yang seringkali berakhir dengan dampak yang serius.
Oleh karena itu, perlu disosialisasikan dengan cara yang efektif bagi masyarakat umum, terutama bagi mereka yang sering berinteraksi dengan lingkungan alam maupun yang memiliki hobi memasak menggunakan jamur liar.
Dengan demikian, pengetahuan yang memadai tentang cara membedakan jamur yang aman dengan yang beracun menjadi sangat penting bagi kesehatan dan keselamatan kita dan keluarga kita.
Apa saja jenis jamur liar yang tidak beracun?
Ada beberapa jenis jamur liar yang umumnya dianggap aman dan dapat dikonsumsi, seperti:
1. Jamur Merang
Merang atau yang lebih dikenal dengan nama jamur tiram putih ini seringkali digunakan pada masakan Indonesia. Jamur ini memiliki tekstur empuk dan rasa yang enak.
2. Jamur Kuping
Jamur kuping juga sangat terkenal di Indonesia, terutama sebagai salah satu bahan dalam berbagai sup. Jamur kuping terkenal dengan teksturnya yang kenyal dan warnanya yang gelap.
3. Jamur Shiitake
Jamur shiitake berasal dari Jepang dan seringkali dipakai sebagai bahan di masakan China dan Jepang. Jamur ini terkenal dengan rasa yang gurih dan lezat.
4. Jamur Champignon
Jamur champignon merupakan salah satu jenis jamur kuping yang banyak dikonsumsi di Eropa.
Jamur ini dapat diolah dengan berbagai macam cara, seperti digoreng, direbus, atau dipanggang.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun jamur-jamur di atas dianggap aman, bukan berarti masyarakat sembarang mengambil dan mengonsumsinya.
Selalu pastikan bahwa jamur yang dikonsumsi berasal dari tempat yang terjaga kebersihannya, atau lebih baik bila memperolehnya dari sumber yang terpercaya.
Selain itu, usahakan untuk terus meningkatkan pengetahuan tentang jamur dan cara membedakan jamur yang aman dengan beracun.
Dengan demikian, kita dapat menghindari keracunan akibat jamur liar yang berbahaya.