Cara mengurangi hisab pakaian (Dok. Ist) |
SwaraWarta.co.id – Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan manusia di dunia ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
Malaikat hanya mencatat amal baik dan amal buruk selama di dunia. Bahkan cara kita memakai pakaian juga akan dihisab di akhirat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ustaz Adi menyarankan setiap orang untuk mengenakan pakaian minimal satu kali untuk beribadah agar di akhirat nanti sanksi yang diterima lebih ringan.
Baca Juga:
Simak! Ini Nasehat Menjelang Ramadhan, Cocok untuk Meningkatkan Iman
Dia juga mengatakan bahwa pakaian yang pernah dipakai untuk sholat akan membuat pemiliknya enggan untuk melakukan tindakan buruk ketika memakainya lagi.
Ustaz Adi juga merekomendasikan agar sebelum menjalankan tugas acara khusus, seperti kondangan, untuk memakai pakaian tersebut untuk beribadah terlebih dahulu.
Lebih lanjut Ustadz Adi percaya bahwa jika kita membuat pakaian untuk hal-hal yang baik, kita akan merasa tidak nyaman ketika memakainya untuk hal-hal yang buruk.
Intinya, tindakan baik yang dilakukan pada saat menggunakan pakaian akan dihisab oleh Allah di akhirat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memakai pakaian untuk beribadah minimal satu kali dan selalu membuat pakaian untuk hal-hal yang baik agar kita bisa menghindari tindakan buruk di masa depan.
Cara Mengurangi Hisab Pakaian Sesuai Syariat Islam
Cara mengurangi hisab pakaian |
Selain cara-cara yang disebutkan sebelumnya, agama Islam menekankan pentingnya etika dalam berpakaian dan memperhatikan perlakuan kita pada pakaian.
Sebagai manusia yang bertanggungjawab, kita harus mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki perilaku dan pola konsumsi, termasuk dalam hal pemakaian pakaian.
Baca Juga:
Tips Membuat Khutbah Jumat Singkat 5 Menit, Terapin Biar Jamaah Tidak Bosan
Ketika kita memilih pakaian dan memakainya, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan, seperti memilih pakaian yang sesuai dengan keadaan, tidak melihat sebelah mata pada kualitas dan keberlanjutan bahan pakaian, serta memperbaiki pakaian yang rusak daripada membuangnya dan membeli yang baru.
Dalam hal ini, kita perlu memberikan nilai tambah pada penggunaan pakaian yang berkualitas. Berikut cara mengurangi hisab dengan benar.
1. Pakaian Harus Sopan dan Menutup Aurat
Dalam Islam, pakaian haruslah sopan dan menutupi aurat serta tidak bersifat mewah dan berlebihan.
Dalam ajaran Islam, pemilik harta dianjurkan untuk memberikan sedekah dari hartanya kepada yang membutuhkan, sehingga dapat mengurangi kekerasan sosial dan kesenjangan ekonomi di masyarakat.
Baca Juga:
Dikabarkan Pasang Tarif Puluhan Juta Sekali Ceramah, Tarif Asli Ustadz Solmed Hanya Segini
Pakaian yang mewah dan berlebihan bisa menyebabkan rasa iri dan hasad dalam masyarakat, tidaklah menjadi pilihan tepat bila menginjakkan kaki pada keberagamaan.
2. Pakaian Harus Sesuai Tempat
Dalam mengenakan pakaian, kita juga harus memperhatikan tempat dan situasi yang ada.
Dalam keadaan formal, kita sebaiknya memakai pakaian yang lebih resmi, sedangkan dalam keadaan informal, kita bisa memakai pakaian yang lebih santai.
Selain itu, ketika kita memakai pakaian, kita juga harus memperhatikan sopan santun dan tidak merasa lebih dalam memakainya.
Baca Juga:
Bacaan Allahuna Bariklana Fi Rajaba Wa Saya Bana Wa Balighna Ramadhan Arab Beserta Keutamaannya
3. Pakaian Harus Melambangkan Kemuliaan Jiwa
Dalam Islam, pakaian melambangkan kemuliaan jiwa dan akhlak seorang manusia. Dalam banyak hadis, pakaian juga diingatkan untuk menjaga batas aurat dan menunjukkan kesopanan saat bersosialisasi.
Ketika kita memakai pakaian yang sopan, kita menghargai hak Allah yang telah memberikan kita tubuh yang mulia serta menghargai orang lain, termasuk lingkungan.
Dalam intisari, pelaksanaan etika penggunaan pakaian dapat memberikan banyak manfaat dan berkat di dunia dan di akhirat.
Maka, mari kita coba memberikan nilai tambah pada setiap tindakan yang kita lakukan saat memakai pakaian dan berusaha menjadikan kehidupan serba berkah dengan cara yang wejangan agama.