Kisah Nabi Muhammad – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – Salah satu Kisah Nabi Muhammad paling favorit adalah tentang kesabaran dan belas kasih beliau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam suatu kesempatan dalam Kisah Nabi Muhammad yang pernah diceritakan bahwa ada seorang wanita tua sering menyiram sampah di jalan yang dilewati oleh Nabi Muhammad.
Ali bin Abi Thalib dalam Kisah Nabi Muhammad tersebut yang merupakan sahabat beliau, marah dan ingin menghentikan wanita tersebut, tetapi Nabi Muhammad mencegahnya.
Ali bertanya mengapa, dan Nabi Muhammad menjawab bahwa wanita itu sedang dalam kesulitan, dan kebaikan harus diberikan sebagai jawaban atas keburukan.
Kemudian, Nabi Muhammad mengunjungi wanita tersebut yang sedang sakit, untuk lantas membantunya, dan mengajarkannya Islam.
Wanita itu tergerak oleh belas kasihnya dan akhirnya menjadi pengikut setia Islam.
Cerita lain yang menginspirasi adalah tentang kebaikan hati Nabi Muhammad kepada anak yatim.
Seorang anak yatim datang kepada beliau, memohon makanan. Nabi Muhammad tidak hanya memberinya makanan, tetapi juga merangkulnya dengan kasih sayang dan memberinya tempat di pangkuannya.
Hal ini menunjukkan kelembutan dan kepedulian beliau terhadap yang lemah dan membutuhkan.
Cerita ketiga menggambarkan kedermawanan Nabi Muhammad dalam memaafkan.
BACA JUGA: Kisah Nabi Zulkifli dan Iblis yang Gagal Menggodanya
Ketika beliau memasuki kota Mekah sebagai pemenang setelah mengalami pengasingan dan penindasan selama bertahun-tahun, beliau tidak membalas dendam.
Sebaliknya, Nabi Muhammad memberi amnesti kepada semua yang memerlukan perlindungan, bahkan kepada musuh-musuhnya yang dulu.
Ini menunjukkan sikap beliau yang mulia dalam memaafkan dan menyebarkan kasih sayang.
3 Kisah Nabi Muhammad yang Luar Biasa
Seperti yang telah diceritakan sepintas di atas, Kisah Nabi Muhammad memang begitu luar biasa, dan berikut ada cerita lain yang sama luar biasanya dari kisah di atas
1. Nabi Muhammad Tidak Memiliki Sifat Dendam Meski Telah Disakiti
Kisah Nabi Muhammad – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
Kisah Nabi Muhammad yang pertama adalah tentang kota Taif yang memang sangat mengharukan.
Nabi Muhammad melskukan perjalanan ke sebuah negeri bernama Taif, beliau kemuduan mengundang masyarakatnya, melalui para pemimpin yang berkuasa di negeri tersebut meminta mereka untuk memeluk ajaran Islam.
Mereka memerintahkan semua orang jahat di komunitas itu untuk menyerang Nabi Muhammad.
Mereka mengejeknya, bahkan melempari batu ke arahnya. Beliau terkena di wajah dan ditutupi oleh darah dari kepala hingga kaki.
Namun, hal luar biasa terjadi setelah itu. Beliau dirawat oleh seorang pria dari pinggiran kota, dan pada saat itu atau sesudahnya, Allah mengirim malaikat kepada Nabi Muhammad.
Malaikat itu berkata kepadanya, “Aku memiliki malaikat-malaikat gunung bersamaku. Cukup dengan satu kata dari Anda, dan malaikat-malaikat gunung itu akan menurunkan gunung-gunung ke atas Taif.”
BACA JUGA: Kisah Nabi Zakaria dan Doa Minta Keturunan yang Dikabulkan oleh Allah
Nabi Muhammad pasti merasa terluka. Kejujurannya telah terluka. Beliau telah disakiti secara fisik oleh orang-orang tersebut.
Tetapi beliau tidak setuju untuk membalas dendam kepada mereka. Nabi Muhammad menolaknya dengan sangat tegas.
Nabi Muhammad berusahan berpikir positif dan berprasangka yang baik dengan memandang segala kebaikan dari berbagai sisi.
Inilah sifat terpuji Nabi Muhammad SAW yang tidak banyak dimiliki orang.
Kisah ini menggambarkan ketabahan dan kebaikan hati Nabi Muhammad yang luar biasa.
Meskipun dia disakiti dan dihina, beliau tetap memilih untuk memaafkan dan berharap yang terbaik untuk orang lain.
Ini menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi siapa pun yang tengah menghadapi berbagai kesulitan dengan solusi penuh rasa kasih dan sayang, juga dengan segala keteguhan hatinya.
2. Nabi Muhammad Keselamatannya Dijaga Langsung Oleh Allah SWT
Kisah Nabi Muhammad – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
Kaum Kafir Quraisy mengharapkan Nabi Muhammad SAW akan menuju Madinah, tetapi beliau dan Abu Bakar memilih bergerak ke arah yang berlawanan untuk mengelabui musuh mereka.
Mereka memutuskan untuk tinggal dan bersembunyi sementara di dalam sebuah gua untuk sementara waktu.
Saat pertama masuk ke dalam gua, Abu Bakar sangat khawatir akan keselamatan dan kesejahteraan Nabi SAW sehingga ia bersikeras masuk terlebih dahulu untuk membersihkannya dari binatang berbahaya, seperti kalajengking.
Setelah dia yakin itu aman, ia dan Nabi Muhammad SAW memasukinya dan tinggal di sana dengan tenang.
BACA JUGA: Kisah Nabi Yakub dan Putranya, Nabi Yusuf AS
Di sisi lain Asma, putri Abu Bakar, dengan penuh keberanian dan rasa peduli yang besar kerap membawakan makanan juga kabar dari Makkah kepada mereka berdua selama persembunyiannya dalam gua.
Dalam catatan sejarah, pada satu ketika, seorang kafir menerka kalau perempuan itu tahu tempat persembunyian Nabi Muhammad, dan berusaha memaksa agar perempuan itu bisa membuka suara.
Dipukulnya perempuan itu dengan sangat keras oleh orang kafir tersebut untuk memastikan bahwa Asma mau mengatakan di mana Nabi Muhammad, tetapi perempuan itu teguh pendiriannya dan tetap bungkan meskipun dipukul.
Pada saat Nabi Muhammad SAW dan juga sang sahabat, Abu Bakar masih bersembunyi di dalam gua, sekelompok pria, yang merupakan orang-orang yang mengejar hadiah dari usaha perburuan menangakap Nabi Muhammad, tampaknya penasaran dan mencoba mendekat ke arah bibir gua.
Denga rasa cemas Abu Bakar bisa merasakan pria-pria itu semakin mendekat ke arah bibir gua dan khawatir junjungannya, Nabi Muhammad akan ditemukan.
Abu Bakar siap bertindak bila tamu tak diundang itu bebar-benar masuk, dan ia mengabaikan keselamatannya sendiri. Yang ia pikirkan dan takutkan tentunya keselamatan Nabi Muhammad SAW sendiri.
Abu Bakar merasa bahwa keselamatan sang Nabi merupakan tanggung jawab besarnya sehingga harus dijaga dari ancaman apa pun sedemikian rupa.
Abu Bakar kemudian berbisik kepada sang Nabi akan rasa takutannya bila ketahuan orang-orang tersebut, tetapi dengan tenang Nabi Muhammad berkata bahwa mereka bertiga akan aman, sebab yang ketiga adalah Allah SWT yang membersamai mereka di dalam gua.
Dan Allah SWT benar-benar melindungi mereka dengan kuasa-Nya berhasil membuat kamuflase di mana di pintu masuk gua seekor burung tiba-tiba membuat sarang dan bertelur,
ditambah lagi dengan laba-laba membuat jaring di tengah-tengah pintu masuk sehingga orang yang masuk pasti mengira kalau di dalam gua tak ada orang, dengan asumsi jaring laba-laba itu tidak koyak.
Ketika situasinya dirasa sudah aman tak ada lagi orang-orang tersebut, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar kemudian meninggalkan gua dengan tenang, untuk kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju Madinah.
BACA JUGA: Kisah Nabi Harun dan Keterhubungannya dengan Kisah Nabi Musa AS
3. Nabi Muhammad dan Rahmatan Lil Alamin
Kisah dimulai pada saat para Sahabat sedang menggali Al-Khandaq atau untuk masa sekarang bisa disebut sebagai parit, pada saai itu mereka ternyata menemukan sebuah batu besar yang sulit untuk dihancurkan dengan menggunakan sekop.
Merasa tidak mampu, mereka kemudian meminta bantuan kepada Nabi Muhammad SAW.
Yang dilakukan oleh Nabi Muhammad hanya memukul batu besar itu sebanyaj tiga kali saja, akan tetapi, setiap kali beliau memukulnya, cahaya terang yang berasal dari tumbukan batu menyala.
Cahaya percikan tersebut sebanyak tiga percikan dengan kemunculan pada setiap ksli pukulan yang dilakukan.
Nabi Muhammad melakukannya dengan sekop dan pada saat memukul batu tersebut mengucapkan, “Allahu Akbar” kemudian dilanjutkan dengan kalimat, “Kunci-kunci Suriah kuno diberikan kepadaku; demi Allah, aku bisa melihat istananya saat ini.”
Batu itu pecah, memungkinkan parit untuk diteruskan, tetapi yang lebih penting, mengungkapkan ganjaran yang lebih besar yang menunggu para Sahabat.
Pencerahan-pencerahan tentang kemenangan mendatang atas Persia, Yaman, dan Suriah mendorong para Sahabat untuk melanjutkan perjuangan mereka.
Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi seluruh alam sehingga dengan semua kehidupan terhubung secara harmonis, antara manusia dengan alam.
Salah satu mukjizat yang pahit manis adalah pohon yang menangis ketika pandangan Muhammad terhalang oleh mimbar baru.
Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa pohon tersebut menangis hingga Muhammad berusaha meletakkan tangannya di atas pohon tersebut untuk mendoakannya.
Kisah-kisah ini menggambarkan sifat-sifat mulia Nabi Muhammad yang patut diteladani, seperti kesabaran, kebaikan hati, dan kedermawanan.
Melalui tindakan-tindakan ini, beliau menjadi teladan bagi umatnya dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan penuh kasih sayang.***