Ilustrasi bayi tewas ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang wanita yang tidak dikenal membawa sebuah kardus berisi mayat bayi ke sebuah klinik di Bojong, Kabupaten Pekalongan.
Wanita tersebut mengatakan bahwa dia menemukan bayi itu di semak-semak dekat kampus UIN KH Abdurrahman Wahid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Iya, tadi kita menerima laporan dari klinik di Bojong, terkait hal itu. Masih kita dalami atas laporan itu, siapa dan di mana ditemukan, masih kita dalami,” kata Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Isnovim saat dimintai konfirmasi, Rabu (13/3/2024).
Karena wanita tersebut tidak meninggalkan identitas dan cepat pergi dari klinik, polisi turun tangan dalam kasus ini.
Berdasarkan laporan dari klinik, wanita misterius ini datang ke klinik sekitar pukul 10.00 WIB dengan membawa sebuah kardus berisi bayi yang masih memiliki ari-ari.
Wanita ini diperkirakan berusia antara 18 hingga 20 tahun, memiliki tinggi sekitar 167-170 cm, berperawakan agak gemuk, menggunakan masker dan kacamata hitam, serta naik sepeda motor Supra Fit warna kombinasi putih.
“Dalam pengakuan ke petugas klinik, ia menemukan kardus yang berisi bayi. Karena tidak tega, ia langsung membawa ke klinik untuk dilakukan pemeriksaan, menanyakan apakah masih hidup atau sudah meninggal,” jelasnya.
Setelah diperiksa oleh dokter, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia. Bayi tersebut diperkirakan berusia 6 bulan dan lahir prematur.
Karena wanita tersebut tidak meninggalkan identitas di klinik dan tidak melapor ke polisi, pihak klinik menyarankan kepada wanita tersebut untuk melapor ke polisi.
“Disarankan petugas klinik agar segera melaporkan peristiwa itu ke desa dan kantor polisi. Kondisi bayi juga sudah meninggal,” ungkapnya.
Namun, karena tidak ada kabar dari wanita misterius tersebut, pihak klinik langsung berkoordinasi dengan petugas Polsek Bojong.
Saat ini, polisi masih menjalankan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
“Dari informasi itu, kita terus dalami dan mencari informasi lebih lanjut ke lokasi-lokasi di sekitar kampus UIN, dan menanyakan ke warga sekitar,” kata Isnovim.
“Saya imbau untuk ibu yang bawa atau warga masyarakat yang mengetahui itu, untuk bisa melaporkan ke polisi terdekat,” lanjutnya.