Trypophobia parah (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Trypophobia adalah kondisi di mana seseorang merasa takut atau jijik ketika melihat pola lubang, seperti pada sarang lebah atau spons.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Orang yang mengalami trypophobia bisa merasa tidak nyaman, bahkan mual serta sulit bernapas.
Sayangnya, trypophobia masih belum diakui secara resmi sebagai gangguan mental oleh dunia medis.
Namun, ada beberapa hal yang dapat dipicu munculnya trypophobia, seperti gambar hewan beracun atau penyakit kulit menular.
Selain itu, orang yang memiliki masalah kesehatan mental seperti depresi atau gangguan cemas juga berisiko mengalami trypophobia.
Gejala yang muncul pada penderita trypophobia biasanya gatal-gatal pada kulit, sesak napas, berkeringat, mual, jantung berdebar, pusing, gelisah, serta enggan melihat kembali pola berlubang.
Meski belum ada diagnosis pasti dari dokter, penderita trypophobia bisa menjalani wawancara medis atau tes gambar untuk mengetahui kondisinya.
Untuk mengatasi trypophobia, terapi ekspos atau exposure therapy bisa diterapkan. Dalam terapi ini, penderita akan dihadapkan dengan gambar atau benda yang memiliki pola berlubang secara bertahap sehingga respons berlebihannya bisa berkurang.
Selain itu, penderita bisa menjalani cognitive behavioral therapy atau CBT untuk mengubah pola pikir ketika menghadapi masalah seperti melihat lubang-lubang.
Dokter juga bisa memberikan obat penenang dan antidepresan jika gejalanya cukup serius.
Jadi, jika kamu atau orang terdekat mengalami trypophobia, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau terapis.
Dengan penanganan yang tepat, trypophobia bisa diatasi dan aktivitas sehari-hari bisa berjalan lancar.
Apakah terapi ekspos aman dilakukan?
Trypophobia parah (Dok. Istimewa) |
Terapi ekspos atau exposure therapy secara umum dianggap aman dilakukan untuk mengatasi fobia, termasuk trypophobia.
Namun, seperti halnya dengan semua bentuk terapi, terapi ekspos akan memiliki risiko dan efek samping tertentu yang perlu diperhatikan.
Beberapa efek samping yang mungkin timbul adalah stres, kecemasan, atau depresi yang lebih berat.
Itu sebabnya, terapi ekspos sebaiknya hanya dilakukan di bawah pengawasan dokter atau terapis yang berpengalaman.
Terapis biasanya akan memperhatikan reaksi dan kondisi pasien saat melakukan terapi. Jika terjadi efek samping atau pasien merasa tidak nyaman, terapis akan merespons dan menyesuaikan terapi ekspos agar pasien merasa lebih aman dan nyaman.
Sebelum memutuskan untuk menjalani terapi ekspos, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau terapis terlebih dahulu untuk mengetahui apakah terapi ini cocok untuk Anda dan bagaimana Anda bisa memperoleh manfaat terbaik dari terapi ekspos.
Apa saja manfaat dari terapi ekspos?
Terapi ekspos (exposure therapy) adalah jenis terapi perilaku yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis fobia atau ketakutan, termasuk trypophobia, yang ditandai dengan rasa takut yang ekstrem terhadap lubang-lubang atau pola berulang.
Beberapa manfaat dari terapi ekspos untuk mengatasi trypophobia dan fobia lainnya meliputi:
- Mengurangi rasa takut yang ekstrem
- Meningkatkan kontrol emosi
- Meningkatkan kualitas hidup
- Menurunkan risiko gangguan kesehatan mental lainnya
Namun, pasien harus berkonsultasi dengan dokter atau terapis yang berpengalaman untuk mengetahui apakah terapi ekspos cocok untuk mereka dan bagaimana mereka dapat memperoleh manfaat terbaik dari terapi tersebut.