Ilustrasi puasa (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Islam yang harus dilaksanakan. Namun, bagi beberapa orang yang berhalangan saat bulan Ramadhan, mereka harus menggantinya di lain waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Golongan orang yang tidak diwajibkan puasa di antaranya adalah orang sakit, tua yang tak berdaya, wanita hamil, dan lain-lain.
Mereka yang wajib mengganti puasa yaitu wanita haid dan nifas, orang sakit, serta musafir. Hal ini sesuai dengan Kitab Kasyifatu Saja’ oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani.
باح الفطر في رمضان لستة للمسافر والمريض والشيخ الهرم أي الكبير الضعيف والحامل ولو من زنا أو شبهة ولو بغير آدمي حيث كان معصوما والعطشان أي حيث لحقه مشقة شديدة لا تحتمل عادة عند الزيادي أو تبيح التيمم عند الرملي ومثله الجائع وللمرضعة ولو مستأجرة أو متبرعة ولو لغير آدمي
Artinya: Enam orang berikut ini diperbolehkan berbuka puasa di siang hari bulan Ramadhan. Mereka adalah pertama musafir, kedua orang sakit, ketiga orang jompo (tua yang tak berdaya), keempat wanita hamil (sekalipun hamil karena zina atau jimak syubhat). Kelima orang yang tercekik haus (sekira kesulitan besar menimpanya dengan catatan yang tak tertanggungkan pada lazimnya menurut Az-Zayadi, sebuah kesulitan yang membolehkan orang bertayamum menurut Ar-Romli) serupa dengan orang yang tercekik haus ialah orang yang tingkat laparnya tidak terperikan, dan keenam wanita menyusui baik diberikan upah atau suka rela.
Ilustrasi niat puasa |
Waktu yang diperkenankan untuk mengganti puasa Ramadhan yaitu di luar bulan Ramadhan, kecuali di hari-hari tasyrik dan diharamkan berpuasa.
Namun ada pula hari-hari yang dianjurkan melakukan qadha puasa, salah satunya bersamaan dengan puasa sunnah Senin-Kamis.
Niat Puasa Ganti Ramadhan di Hari Senin
Untuk mengganti puasa pada hari Senin-Kamis, kita bisa melafazkan bacaan niat sebagai berikut
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُبَارَكِ الْمُصَادِفِ الاثْنَيْنِ، لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma shahri Ramadan al-maadi, alladhi ‘alayya fardhun, shauma shahri Ramadan al-mutabaqqi minhu, fi hadza al-yawmi al-mubarak al-musadiq al-ithnayn, lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa puasa qadha Ramadan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Senin yang mulia, karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara pelaksanaan Puasa Qadha Ramadhan
Tata cara pelaksanaan puasa qadha Ramadhan sama seperti puasa pada biasanya, yang membedakan hanya niat saja.
Kita harus berniat puasa qadha Ramadhan pada malam hari atau waktu sahur, sahur disunnahkan, menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari (maghrib), dan menyegerakan berbuka puasa.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum melaksanakan qadha puasa Ramadhan sekaligus puasa sunnah Senin-Kamis.
Ada yang mengatakan hal ini sah dan pahalanya double, namun ada pula yang menyatakan sebaiknya dilakukan secara terpisah dan sendiri-sendiri.
Jadi, itulah penjelasan mengenai niat, tata cara, serta hukum qadha puasa Ramadhan di hari Senin-Kamis. Semoga kita semua dapat melaksanakannya dengan baik. Selamat berpuasa!