Ilustrasi mudik ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memperkirakan bahwa sekitar 190 juta pemudik akan tersedia saat Lebaran tahun ini.
Pada tahun 2024, kepadatan pada puncak arus mudik Lebaran kemungkinan akan melebihi tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, telah mengatakan bahwa pergerakan pemudik akan terjadi pada H-7 atau Rabu (3/4) hingga H-2 (8/4) Lebaran.
“Dari riset kami, pergerakan masyarakat akan dimulai H-7 hingga tertinggi di H-2,” kata Adita, Jumat (29/3/2024).
Meskipun pemudik sudah bergerak sejak H-7, lalu lintas saat puncak arus mudik akan tetap padat.
“Kalau secara angka, kemungkinan akan lebih padat (dari tahun lalu), karena animo berpergian tahun ini juga lebih besar, meningkat 50% dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menjadi titik rawan kemacetan di jalur mudik Lebaran 2024. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi telah mengungkapkan strategi penanggulangannya.
“Cipali jadi satu tempat puncak, memang sudah kita perkirakan,” kata Budi kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (29/3).
Dalam sebuah rapat, Budi mengatakan bahwa secara teknis, V/C rasio – yaitu perbandingan volume dengan kapasitas – harus dipertanggungjawabkan dan tidak boleh lebih dari 0,7.
“Oleh karenanya dalam rapat yang kita lakukan, kita hitung secara teknis yang bisa dipertanggungjawabkan adalah V/C rasio, nggak boleh lebih dari 0,7. Jadi volume dibanding kapasitas nggak lebih dari 0,7,” tuturnya.
Kemenhub sudah memberi rekomendasi kepada Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) untuk menetapkan jam contraflow, one way guna mencegah lonjakan kendaraan di Tol Cipali.
Kemungkinan pemberlakuan ganjil genap (gage) juga dipertimbangkan di Tol Cipali untuk mengatasi kemacetan.