Rumus Kimia – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – Rumus Kimia Senyawa merupakan rumus penandaan dari semua senyawa yang ada untuk memudahkan penyebutan maupun pengelompokkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rumus Kimia Senyawa telah dipelajari di sekolah-sekolah kelas Menengah dan biasanya masuk dalam mata pelajaran kimia.
Ada banyak Rumus Kimia Senyawa yang harus dipelajari dari mulai struktur atom-nya, reaksi kimia yang biasa terjadi akibat persinggungan di senyawa kimia lain, dan juga lain-lainnya.
Penyebutan rumus kimia ini tentu saja didasarkan pada berbagai hal termasuk atom pendukungnya, tidak asal memberikan perumusan.
Secara lebih rinci Rumus Kimia Senyawa akan mulai dipelajari setelah kita mempelajari terlebih dahulu Rumus Kimianya.
Lantas, Rumus Kimia itu apa?
Rumus Kimia, Arti dan Definisi
Rumus Kimia – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
Secara umum Rumus Kimia atau bisa juga diartikan sebagai rumus molekul, merupakan sebuah cara ringkas untuk memberikan beberapa informasi dalam membandingkan atom-atom yang menyusun senyawa kimia pada setiap unsur tertentu.
Informasi yang dimaksud dituliskan dengan simbol-simbol, nomor, dan penandaan khas lainnya bisa berupa tanda kurung, tanda minus, plus, atau tanda khusus lainnya untuk menjadi identitas dari unsur senyawa tersebut.
Penamaan Rumus Kimia untuk setiap unsur atau senyawa tentunya sengaja dilakukan untuk menyingkat penandaan maupun penyebutan.
Rumus kimia memiliki beberapa jenis, dan jenis paling simple adalah rumus kimia yang berupa rumus empiris, yang biasanya untuk penamaannya hanya berupa angka-angka atau huruf-huruf saja tanpa embel-embel lainnya.
Sementara untuk jenis senyawa molekular penamaannya terlihat jauh kompleks karena pada jenis ini, penamaan akan melibatkan simbol kimia besrta jumlah atom dari unsur pendukung senyawanya.
Sedikit catatan, bila satu buah molekul memiliki lebih dari satu untuk unsur atom pendukungnya, maka akan ada penambahan tanda dengan melibatkan jumlah kuantitasnya.
Setiap unsur memiliki Rumus Kimia Senyawa yang tentunya berbeda antara unsur yang satu dengan unsur lainnya.
Penulisan Rumus Kimia ini dirumuskan oleh seorang ilmuwan kimia berkebangsaan Swedia, Jons Jacob Berzelius, yang kali pertama ditemukan pada abad ke-19.
Pada prakteknya, Rumus Kimia Senyawa bisa menjelaskan sejumlah informasi yang meliputi tipe, maupun ikatan pendukung penyusunan senyawa tersebut.
Kita ambil contoh misalnya senyawa Etana, merupakan senyawa yang memiliki dua atom karbon yang saling terhubung, dan setiap atom karbon tersebut juga terhubung oleh ikatan 3 atom lain yang dalam hal ini adalah senyawa hidrogen.
Senyawa tersebut kemudian dapat dituliskan sebagai CH3CH3, dari sini dapat terbaca bahwq senyawa ini memiliki dua atom karbon dengan karbonnya sendiri berikatan dengan masing-masing 3 buah atom hidrogen.
Secara terpisah, simbol C adalah rujukan untuk Karbon, sementara H merupakan simbol untuk senyawa hidrogennya, dan terakhir untuk angka 3 merupakan jumlah ikatan Hidrogen pada masing-masing Karbon.
Sementara contoh lain kita ambil Etena sebagai unsur pembanding dari Etana. Pada Etena senyawa Hidrogen yang terikat pada Karbon hanya sebanyak 2 saja.
Makan Rumus Kimia Sebyawa tersebut adalah CH2CH2.
Masih bingung dengan bahasan di atas?
Begini: secara lebih sederhana Rumus Kimia Senyawa adalah rumus untuk komposisi jumlah atom atau struktur senyawa dalam simbol kimiawi suata zat atau unsur zat.
Secara umum Rumus Kimia Senyawa terbagi ke dalam beberapa bagian, yakni:
1. Rumus Molekul atau Molekular
Rumus Kimia – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
Romus Molekul merupakan suatu rumus yang merupakan representasi cakupan jumlah elemen penyusun satu buah zat yang termasuk di dalamnya penyusunan menurut massanya dan tentunya penyusunannya yang benar-benar tepat.
Secara lebih jelas rumus molekul merupakan jumlah atom sebenarnya yang menyusun sebuah bentuk zat.
Kita ambil contoh misalnya, garam, yang memiliki rumus kimia senyawa adalan NaCl.
Kalau dijelaskan lebih rinci, garam adalah senyawa yang tersusun dari dua unsur kimia, yakni Na dan Cl.
Na untuk Natrium sementara Cl untuk Klorida dengan susunan atom Na dan Cl masing-masing berjumlah hanya satu saja.
Atau kita ambil contoh lain, misalnya Etilen yang memiliki rumus kimia senyawanya adalah C2H4, kalau dijabarkan artinya senyawa ini memiliki dua jenis atom pendukung yang masing-masing adalah C dan H.
C adalah unsur Karbon, H untuk Hidtogen, sementara untuk susunan atom karbon dan hodrogennya masing-masing terdiri dark 2 untuk atom Karbonnya, dan 4 untuk atom Hidrogen-nya.
Sama sini pastinya sudah paham, bukan?
Seki lagi, coba kita jabarkan untuk senyawa C3H4 atau disebut sebagai propilena, di mana terdiri dari ikatan C untuk Karbon, dan H untuk Hidrogen.
Ikatan atom Karbonnya sebanyak 3, sementara untuk ikatan Hidrogennya sebanyak 4.
Bagaimana, sudah mulai paham?
2. Rumus Empiris
Secara arti, Rumus Empiris merupakan rumus penyebutan sebuah entitas senyawa dengan variabel sederhana yang bersifat singkat hanya menyebutkan elemen penyusunan zatnya saja dari senyawa yang bersangkutan.
Ada sedikit perbedaan yang mencolok antara Rumus Kimia Senyawa secara molekuler dengan empiris, yakni terletak pada kuantitasnya saja.
Jika molekur disertai dengan penyebutan jumlah unsur pendukung zat, pada empiris tentu saja tidak ada penyebutan jumlah elemennya, meski bisa juga ada penyebutan angkanya.
Atau dengan kata lain, penyebutan Rumus Kimia Molekuler adalah versi sederhananya akan menjadi Rumus Empiris.
3. Rumus Struktural
Merupakan rumus kimia yang memiliki fungsi mengindentifikasikan titik lokasi dari ikatan kimia di antara atom-atom dalam sebuah ikatan molekul.
Dan rumus ini biasanya dituliskan dengan adanya penambahan tanda haris pendek sebagai wakil dari ikatan kimianya.
4. Rumus Proyeksi
Rumus Proyeksi – SwaraWarta.co.id (Sumber: Scribd) |
Untuk Rumus Kimia Senyawa berikutnya adalah rumus yang bersifat proyeksi yang memiliki kemiripan dengan Rumus Struktural.
Akan tetapi ada sedikit perbedaan yang hanya terletak pada presentasinya molekulnya saja yang di Rumuh Proyeksi jumlahnya dua molekul saja.
Dalam perkembangannya penamaan senyawa kimia memiliki dua distem yang biasa dipergunakan, yakni sistem trivia dan juga sistem IUPAC.
IUPAC merupakan kepanjangan dari International Union of Pure and Applied Chemistry.
Catatan untuk sistem penamaan secara trivia biasanya sistem penamaannya di setiap negara akan berbeda-beda, termasuk juga untuk penamaan di Indonesia.
Misalnya sisten trivia untuk penamaan Nacl.
Di negara lain NaCl disebut sebagai Natrium Clorida, tapi di Indonesia unsur ini lebih dikenal dengan sebutan sebagai senyawa garam.
Untuk penamaan senyawa sendiri terbagi lagi menjadi lima bagian, yang meliputi:
1. Penamaan Senyawa Sistem Ionik Monatomik
Penamaan yang merujuk pada dua unsur senyawa yang terdiri atas senyawa logam atau non logam.
Atau bisa juga disebit Anion atau Kation.
Aturannya, untuk senyawa yang merupakan Anion harus disebut dengan penamaan kata -ida.
Misaknya pada Nacl, dengan Cl sebagai anionnya, dan pada K2O dengan O sebagai anion, makan penyebutan menjadi Klorida, dan Osikda untuk Cl dan O.
2. Penamaan Senyawa dengan Sistem Ion Poliatomik
Hampir mirip dengan sistem Ionik Monatomik di mana ada undur Anion dan Kationnya, bedanya untuk unsur anion tidak harus diubah unsurnya dengan penamaan belakang -ida.
3. Penamaan Senyawa yang Ada unsur Ion Logamnya dengan menambahkannya Muatan Variabel
Kita ambil contohnya, misal Besi (II) Klorida atau Timah (IV) Flourida.
Biasanya tanda logam yang memuat variabel akan ditulis dengan angka Romawi.
4. Penamaan Senyawa Sistem Hidrat Ionik
Senyawa jenis ini penamaanya akan diawali dengan awalan istilah nomenklatur semisal Mono untuk 1, Di atau Bi untuk 2, Tri untuk 3, dan seterusnya.
5. Penamaan Senyawa Sistem Kovalen
Merupakan penamaan dengan menggunakan istilah nomenklatur untuk senyawa yang memiliki dua unsur, contohnya untuk NO2, maka akan dibaca Nitrogen Dioksida, karena Oksigennya berjumlah dua makanya jadi Di.
Itulah tadi Rumus Kimia Senyawa beserta pengertiannya secara umum.