Caleg Hanura minta tandon air warga dikembalikan lagi (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kota Gorontalo, bernama Fadli Dungga, diduga mengambil kembali bantuan tandon air yang diberikan kepada Abdullah Usman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan yang berukuran 650 liter tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada Abdullah oleh Fadli.
Namun, bantuan tersebut ditarik kembali setelah Fadli dikabarkan kalah dalam pemilihan suara.
Anak kandung Abdullah, Ariyanto Abdullah, mengatakan bahwa keluarganya sangat prihatin dan merasa kecewa atas tindakan Fadli dalam menarik kembali bantuan tandon air.
“Iya benar, tong (tandon) air ini diambil oleh caleg dari partai Hanura atas nama Fadli Dungga. Saya dapat informasi tidak terpilih suaranya sedikit,” ujar anak kandung Abdullah Usman, Ariyanto Abdullah kepada awak media, Sabtu (2/3).
Tandon air tersebut telah dipasang dengan penyangga khusus di atas rumah keluarga mereka.
Sebelumnya, bantuan tersebut diberikan kepada Abdullah secara langsung oleh tim sukses dari Fadli Dungga.
Ariyanto menyebutkan bahwa keluarganya tidak memiliki hubungan apapun dengan tim sukses tersebut, oleh karena itu keluarganya merasa bahwa bantuan tersebut diberikan atas dasar hubungan pertemanan dan bukan politik.
“Bapak saya sebagai warga biasa di kelurahan sini, baru ada tim sukses (TS). TS ini sempat membawa pertemukan bapak saya kepada caleg itu dan TS juga datang di rumah saya menyampaikan itu (bantuan) katanya dari caleg untuk bapak saya,” terangnya
Ariyanto mengungkapkan bahwa tidak ada perjanjian tertulis antara keluarganya dengan Fadli Dungga untuk bantuan tersebut.
Dia menegaskan bahwa bantuan yang diberikan tersebut merupakan pemberian cuma-cuma dan tidak ada janji apapun terkait dengan pemberian bantuan tersebut.
“Kalau menurut saya ini kan pemberian tong air ini tidak ada kontrak awal orang tua saya dengan caleg. Jadi setau kami ini hanya pemberian bantuan saja. Saat orang tua saya ambil itu tong air, caleg itu tidak bercerita apa-apa harus ini,” paparnya
Kasus ini mendapat perhatian dari publik dan dipandang sebagai tindakan yang tidak bermoral dan tidak etis oleh Fadli Dungga. Hal ini menyebabkan Bawaslu untuk melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.
Tidak ada hubungan apapun antara keluarga Abdullah dengan tim sukses dari Fadli Dungga atau partai Hanura, sehingga tindakan Fadli Dungga dalam menarik kembali bantuannya serta merta merugikan Abdullah dan keluarganya.
Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dan moral dalam bertindak, terlebih bagi seorang calon anggota legislatif.
Kehadiran Bawaslu sebagai pengawas pemilihan memberikan harapan kepada masyarakat bahwa kecurangan dalam pemilihan anggota legislatif dapat dicegah dan dihindari.