Potret orang Jawa (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Yogyakarta dan sekitarnya adalah tempat yang menarik untuk dijelajahi. Namun, untuk dapat menikmati wisata di daerah ini dengan baik, kamu perlu mengerti beberapa hal penting, seperti arah mata angin dan kosakata Bahasa Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Orang Jawa biasanya menggunakan arah mata angin untuk memberitahu arah ke suatu tempat. ‘Lor‘ merupakan kata yang mereka gunakan untuk mengarahkan ke utara.
Arah mata angin juga menjadi bagian filosofis hidup masyarakat Jawa dan memiliki makna kiblat papat lima pancer, yaitu wetan atau timur yang disimbolkan dengan saudara kandung.
Sementara, Kidul atau selatan yang disimbolkan dengan darah, kulon atau barat yang disimbolkan dengan plasenta dan lor atau utara disimbolkan dengan ari-ari.
Selain itu, beberapa orang di kawasan Yogyakarta mungkin akan memberitahu arah menggunakan Bahasa Jawa.
Oleh karena itu, kamu juga perlu mempelajari beberapa kosakata Bahasa Jawa yang berhubungan dengan nama tempat. Misalnya, ‘lepen’ yang artinya sungai atau ‘cakruk’ yang artinya pos penjaga di pinggir jalan.
Selain kosakata tersebut, juga perlu kamu ketahui bahwa kosakata tempat dalam Bahasa Jawa juga sering digunakan sebagai patokan dalam menunjukkan arah.
Jadi, kamu sebaiknya mempelajari nama tempat-tempat di sekitar tempat yang akan kamu tuju, misalnya Kulon Progo atau Sariharjo.
Kosa Kata Bahasa Jawa yang Lainnya
Orang Jawa (Dok. Istimewa) |
Mengetahui kosakata Bahasa Jawa seringkali menjadi hal penting bagi banyak orang yang tinggal di Jawa atau sedang berwisata ke daerah-daerah di sana.
Pasalnya, Bahasa Jawa sering dipakai dalam percakapan sehari-hari dan mungkin terdapat beberapa orang yang tidak terbiasa dengan Bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, pelajaran kosakata Bahasa Jawa menjadi hal yang penting bagi mereka yang ingin berbicara dan berinteraksi dengan masyarakat Jawa.
Salah satu kosakata Bahasa Jawa yang sering dipakai adalah ‘dhuwur’ yang artinya atas atau ke atas.
“Dhuwur’ sering digunakan dalam pengertian sebuah bangunan atau tempat-tempat tertentu yang posisinya lebih tinggi dari tempat lain.
Selain itu, kata ‘tengen’ juga sering dipakai dalam Bahasa Jawa untuk menunjukkan arah ke kanan atau sesuatu yang berada di sebelah kanan.
Tidak hanya itu saja, kosakata Bahasa Jawa lainnya yang sering dipakai antara lain ‘glugu’ yang artinya terowongan atau lintasan di bawah tanah.
Kemudian ada juga kata ‘ngarep’ yang artinya menantikan atau berharap. Selain itu, jika kamu ingin menunjukkan arah ke belakang, kamu dapat menggunakan kata ‘sendhang’.
Kata ‘tedhak‘ dipakai untuk menunjukkan arah ke atas atau naik, sedangkan ‘ngisor’ dipakai untuk menunjukkan arah ke bawah.
Penggunaan kosakata Bahasa Jawa seringkali disesuaikan dengan konteks dan situasi yang tepat.
Terkait dengan itu, sangat penting untuk mempelajari kosakata-kosakata Bahasa Jawa secara cermat agar kamu dapat berbicara dengan masyarakat Jawa secara lebih efektif dan akurat.
Ingatlah, jika kamu tersesat saat sedang berjalan-jalan, bertanya kepada warga setempat menjadi cara yang paling cepat untuk menemukan lokasi yang dituju.
Namun sebelum bertanya, pastikan untuk mempelajari kosakata yang berkaitan dengan nama tempat dan arah mata angin terlebih dahulu agar kamu dapat berkomunikasi.