Bayar fidyah bisa menggunakan beras ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Cara fidyah puasa ramadhan hendaknya ditempuh oleh umat Islam yang memiliki hutang puasa.
Namun dalam cara fidyah puasa ramadhan ada ketentuan tersendiri yang wajib dipenuhi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam cara fidyah puasa ramadhan harus memenuhi serangakaian syarat agar ibadah tersebut hukumnya sah.
Apa itu Fidyah Puasa Ramadhan?
Dalam agama Islam, apabila seseorang tidak mampu menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Ibu hamil bisa mengganti puasa dengan cara membayar fidyah ( Dok. Istimewa) |
Hal ini karena alasan tertentu seperti sakit, usia tua, hamil, atau sedang bepergian, maka ia wajib membayar fidyah sebagai ganti dari ibadah yang ditinggalkannya tersebut.
Fidyah mengambil arti dari kata “fadaa” yang berarti menebus atau mengganti. Fidyah yang dibayar nantinya akan disumbangkan kepada orang miskin.
Cara Fidyah Puasa Ramadhan yang Benar dan Sesuai Syariat
Jumlah fidyah yang harus dibayarkan setara dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
Sebagai contoh, besaran nilai fidyah menurut pandangan Imam Malik dan Imam Syafi’i setara dengan 1 mud gandum untuk satu hari, sedangkan menurut Ulama Hanafiyah, sebesar 2 mud atau setara dengan 1,5 kg beras untuk satu hari.
Fidyah bisa dibayarkan melalui berbagai cara, baik itu dengan beras atau uang, dengan besaran nominal yang sesuai dengan takaran yang berlaku.
Jika seseorang tidak mampu membayar fidyah yang dikenakan karena alasan keuangan, lembaga amil zakat di Indonesia dapat membantu melaksanakannya.
Orang yang Membayar Fidyah
Adapun kategori orang yang mesti membayar fidyah meliputi orang tua renta, orang sakit parah, ibu hamil dan menyusui, orang yang menunda qadha puasa, dan orang meninggal.
Hal ini sudah sesuai dengan isi dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 184 yang menjelaskan tentang perkara fidyah.
“…..Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Selain fidyah, muslim diwajibkan untuk melakukan kewajiban lainnya, yaitu zakat. Ada dua jenis zakat yang wajib dikeluarkan yaitu zakat fitrah dan zakat maal.
Keduanya harus dikeluarkan oleh umat muslim yang mampu sebagai bentuk mensucikan kembali harta mereka dan membantu sesama.
Dengan demikian, sebagai muslim penting untuk memperhatikan kewajiban-kewajiban dalam agama Islam.
Banyak hal-hal yang perlu kita lakukan seperti melaksanakan ibadah puasa dan membayar zakat fitrah atau zakat maal.
Semua ini harus dilakukan agar kita dapat menjadi umat yang lebih baik dan selalu berbakti kepada Tuhan.
Jika ada kesulitan dalam melakukan kewajiban, kita bisa meminta bantuan dari lembaga amil zakat yang ada di Indonesia.