Keputihan seperti lem (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Kondisi keputihan yang lengket seperti lem pada wanita memang biasa terjadi, namun kadang-kadang dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejatinya, vagina memiliki sistem pelindung alami untuk menjaga kesehatannya, salah satunya adalah dengan menghasilkan cairan keputihan untuk menampilkan jaringan yang mati dan membantu membersihkan bakteri yang tidak diinginkan.
Penyebab Keputihan Kental Seperti Lem
Namun, keputihan yang lengket, berwarna, bahkan berbau yang tidak biasa dapat menunjukkan adanya masalah yang lebih serius.
1. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi juga dapat mempengaruhi jenis keputihan yang dikeluarkan oleh wanita.
Dalam fase folikuler siklus menstruasi, keputihan yang dihasilkan tipis, bening, dan sedikit lengket.
Ketika berada pada pertengahan fase folikuler, biasanya cairan serviks akan muncul untuk pertama kalinya dan keputihannya terlihat lebih normal.
Setelah ovulasi, cairan ini mulai berubah warna dan tekstur. Cairan keputihan yang keluar dapat berubah dari jernih dan lengket menjadi putih krem atau kuning.
Asalkan tidak berbau busuk dan gatal, kondisi ini masih dianggap kondisi normal.
2. Infeksi Jamur Vagina
Keputihan seperti lem (Dok. Istimewa) |
Namun, keputihan yang lengket seperti lem dapat menjadi tanda adanya infeksi pada bagian organ reproduksi wanita.
Infeksi jamur vagina sering disebabkan oleh pertumbuhan jamur candida yang berlebihan.
Infeksi ini biasanya membuat keputihan menjadi kental, berwarna putih, dan mirip dengan keju cottage.
Selain itu, vulva dan vagina juga dapat membengkak, kemerahan, dan terasa gatal atau terbakar.
Sedangkan vaginosis bakteri adalah jenis peradangan vagina yang diakibatkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
Gejala dari kondisi ini yaitu keputihan yang berwarna putih, abu-abu, atau hijau dengan bau yang mirip dengan ikan.
Selain itu, vaginosis bakteri juga dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil serta rasa gatal pada vagina.
3. Trikomoniasis dan klamidia
Lebih lanjut, trikomoniasis dan klamidia adalah jenis penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan keputihan wanita menjadi berwarna hijau atau kuning pucat, bahkan dengan bau yang tidak sedap.
Trikomonasis biasanya membawa gejala seperti gatal, kemerahan, atau sensasi terbakar pada vulva dan vagina, sedangkan klamidia diketahui sering tidak memiliki gejala yang jelas.
Oleh karena itu, ketika Anda mengalami keputihan yang tidak biasa, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau perawat medis untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pastikan Anda selalu menjaga kebersihan organ intim sehari-hari dan menjaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Setelah mengetahui penyebab keputihan tersebut, Anda dapat melakukan pencegahan mulai dari sekarang. Sebab keputihan yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan vagina.
Tidak hanya itu saja, usahakan untuk menjaga kebersihan area vagina. Hal ini bertujuan agar tidak ada bakteri atau kuman yang menempel di area vagina.
Untuk menjaga kebersihan vagina, Kamu dapat membersihkan area tersebut dengan air sirih.