Potret wakil Presiden Terpilih 2024, Gibran Rakabuming Raka (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Gus Miftah baru-baru ini bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka, cawapres terpilih dalam pemilihan presiden, di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui, pertemuan tersebut dilakukan pada hari Selasa (26/3). Kedua belah pihak telah mengungkapkan isi dari pertemuan mereka kepada media.
Dalam pertemuan itu, Gibran meminta doa dan dukungan dari Gus Miftah selama ia menjabat sebagai Wakil Presiden.
Selain itu, Gibran juga meminta agar Gus Miftah menemaninya selama masa pemerintahan nantinya.
“Ya kangen-kangenan, terus silaturahim puasa, sama terus minta beliau ditemani gitu aja ke depannya, didoakan, dikancani, jangan ditinggalkan,” kata Gus Miftah kepada wartawan, Selasa (26/3).
Namun, Gus Miftah menegaskan bahwa pertemuannya dengan Gibran hanyalah sebagai teman lama dan bahwa ia tidak tertarik atau meminta untuk mendapatkan posisi di dalam kabinet.
“Nggak, kan kita memang teman lama, nggak ada (masuk) kabinet,” tegasnya
“Nggak lah itu kan ranahnya Mas Gibran sama Mas Prabowo dan dari awal kan saya menegaskan, saya bukan dalam kapasitas minta jatah menteri,” katanya
Sementara itu, Gibran mengatakan bahwa tujuannya untuk bertemu dengan Gus Miftah adalah untuk bersilaturahmi.
“Silaturahmi aja ya pasca-pencoblosan kan saya udah lama nggak ketemu beliau. Makanya hari ini setelah dari Jakarta langsung sowan ke sini mumpung beliau juga lagi kosong,” ucap Gibran kepada wartawan, Selasa (26/3).
Ia juga mengungkapkan bahwa tidak ada pembahasan khusus selain sekadar mengobrol biasa dan menyapa kembali.
“Nggak ada, ngobrol-ngobrol biasa aja, silaturahmi, udah lama nggak ketemu,” terangnya
Beberapa media sebelumnya telah melaporkan bahwa Gus Miftah diminta untuk menjadi bagian dari kabinet Gibran ketika dia dilantik menjadi Wakil Presiden.
Namun, Gus Miftah membantah spekulasi tersebut dan mengatakan bahwa tidak ada pembicaraan tentang posisi di dalam kabinet.
Pertemuan antara Gus Miftah dan Gibran ini adalah momen yang penting untuk menunjukkan bahwa politik dan agama dapat saling mendukung satu sama lain dalam memperkuat persahabatan dan mendorong dialog antara keduanya.
Dalam konteks ketegangan politik dan perpecahan sosial yang terjadi di Indonesia, pertemuan ini menunjukkan contoh nyata tentang bagaimana keduanya dapat saling memperkuat dan bersatu untuk membangun Indonesia yang lebih baik.