Desa wisata Gamplong – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – Yogyakarta memang memiliki citarasa tersendiri dalam aroma wisata yang banyak mereka angkat ke permukaan, salah satunya Desa Wisata Gamplong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Desa Wisata Gamplong di Yogyakarta ini banyak menampilkan sisi keindahan dan memiliki sisi sinematographi yang menakjubkan.
Karena faktor daya tarik inilah, beberapa Film populer Indonesia berhasil mengabadikan Desa Wisata Gamplong ke dalam scene di beberapa adegan dalam film.
Yogyakarta memang salah satu daerah di Indonesia yang sepertinya tidak pernah kehabisan dalam memunculkan tempat-tempat wisata inovatif yang menarik perhatian banyak orang.
Desa Wisata Gemplong atau disebut juga sebagai Gamplong Studio Alam menyajikan keindahan alam yang memanjakan mata.
Hal itu membuat Desa Wisata Gamplong ini pernah mejeng di dua film populer Indonesia yakni film Bumi Manusia serta satu film lainnya bertajuk Sultan Agung: The Untold Love Story.
5 Alasan Kenapa Desa Wisata Gamplong Dijadikan Lokasi Shooting Film
Ada banyak alasan kenapa Desa Wisata Gamplong menarik perhatian orang-orang film selain tempatnya memang menarik untuk dijadikan latar belakang setting film.
Dari alasan-alasan tersebut membuat Desa Wisata Gamplong akhirnya dikenal banyak orang secara nasional, bahkan mungkin hingga sampai ke mancanegara.
Lantas, alasan apa saja yang membuat Desa Wisata Gamplong dijadikan opsi untuk pengambilan gambar dalam film?
Desa Wisata Gamplong – SwarWarta.co.id (Sumber: Facebook) |
Penasaran? Sabar dulu, ya, gaes! Berikut 5 alasannya:
1. Sumber Air Bersih di Lokasi Ini Sangat Melimpah
Desa Wisata Gamplong memiliki sumber air bersih yang sangat berlimpah dan tentunya bisa dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari tanpa kuatir kekeringan pada saat musim kemarau.
Dengan fakta bahwa Desa Wisata Gamplong yang letaknya di atas ketinggian 90 meter di atas permukaan laut tentunya menjadi hal yang sangat mencengangkan.
Biasanya untuk daerah dengan ketinggian seperti itu, akan mengalami kekurangan stok air apabila musim kemarau tiba.
Di Desa Wisata Gamplong sepertinya tidak berlimpah. Pasokan air seolah tidak pernah berhenti, ada terus sepanjang musim.
Desa Wisata Gamplong berada di ketinggian meskipun geografisnya berada di daerah dataran rendah.
Desa wisata ini memiliki intensitas curah hujan yang sangat tinggi hingga penyerapan air untuk persediaan pas musim kemarau sangat terjaga.
Belum lagi posisinya yang dikelilingi oleh sisa material vulkanik erupsi Gunung Merapi mempermudah aliran air tanah keluar di permukaan.
Karena hal ini warganya tidak pernah kesulitan memperoleh air bersih meskipun ketika musim kemarau tiba.
2. Latar Belakang Pasar Tradisional yang Alami
Di Studio Alam Gamplong atau Desa Wisata Gamplong, para pengunjung dapat merasakan sensasi berada di sebuah pasar tradisional yang kental dengan suasana jaman dahulunya.
Ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri yang membuat para pengunjung yang berasal dari luar daerah berlomba-lomba untuk segera datang berkunjung.
Di lokasi pasar tradisional ini terdapat kios-kios buah dengan tampilan jaman dulu, begitupun dengan toko-toko sayurnya.
Tak ketinggalan pula di tempat ini terdapat warung-warung makan jaman dulu yang kental dengan bangunan bermaterialkan papan kayu.
Pada setiap sudut pasar tradisional di Desa Wisata Gamplong, terdapat banyak properti yang sengaja dibuat untuk mempertegas unsur lawas pasar tradisional tersebut.
Di tenpat ini para pengunjung seolah benar-benar berada di masa tersebut. Hal ini membuat Desa Wisata Gamplong memiliki daya tarik dan memberikan sensasi tersendiri.
3. Desa Wisata Gamplong Sangat Mirip dengan Hollywood yang Tentunya dalam Skala Lebih Kecil
Desa Wisata Gamplong memang unik, suasana di sana mirip-mirip dengan suasana di kawasan industri film dunia, Hollywood.
Jadi bagi yang penasaran bagaimana kerennya Hollywood, sebaiknya tidak usah menghabiskan jauh-jauh ke Amerika sana, mending coba dulu pergi ke Desa Wisata Gamplong.
Selain karena lokasinya masih di wilayah Indonesia, tentunya kita bisa menghemat anggaran karena biaya untuk ke sana tidak sebesar biaya untuk pergi ke Hollywood.
Uang sisanya, ditabung saja, karena mengunjungi Desa Wisata Gamplong akan lumayan terpuaskan.
Bisa dikatakan, Desa Wisata Gamplong adalah Hollywood-nya Kota Yogya, jadi kenapa tidak mencobanya ke sini dulu sebelum terbang ke Hollywood.
Bukan hanya itu, tempat ini adalah lokasi dimana film Sultan Agung: The Untold Love Story dibuat.
Yang tidak tahu Sultan Agung ini film apa, bisa langsung cari tahu. Intinya film ini merupakan film populer yang merupakan besutan daeri sutradara handal, Hanung Bramantyo.
Desa Wisata Gamplong memang sangat kental unsur sejarah abad ke-16 atau ke-17-nya di masa lampau.
4. Museum Gamplong Ada di Film Bumi Manusia
Museum Gamplong yang ada di Desa Wisata Ganplong ada yang dinamai sebagai Museum Bumi Manusia. Hal ini tentu saja bersinggungan erat dengan keberadaan salah satu novel terkenal Bumi Manusia, Pramudya A. Toer.
Di dalam Museum Gamplong ini ada salah satu rumah yang tentu saja berkaitan erat dengan novel terkenal tersebut yakni ada sebuah rumah yang merupakan replika dari rumah salah satu tokoh di novel Bumi Manusia.
Interior di dalamnya tentu saja disesuaikan dengan interior di dalam rumah tersebut. Tokoh novel yang dimaksud adalah Nyai Ontosoroh dan juga tokoh Annelies Mallema.
5. Desa Wisata Gamplong Berdekatan dengan Destinasi Yogya Terkenal Lainnya
Sebuah keuntungan tersendiri bila memutuskan untuk berkunjung ke Desa Wisata Gamplong selain karena keindahannya.
Tidak lain dan tidak bukan adalah keberadaan objek wisata ini berdekatan dengan objek wisata terkenal Yogya lainnya, semisal Polaman River Tubing yang terkenal dengan wahana petualangan airnya.
Atau pergi ke Batu Tumpuk Kedung Watu yang terkenal dengan bentang alamya yang unik dan menarik.
Atau bisa juga mampir ke Praon Cawan yang seding naik daun tersebut.
Desa Wisata Gamplong – SwaraWarta.co.id (Sumber: Traveloka) |
Itu adalah 5 alasan kenapa Desa Wisata Gamplong dijadikan tempat pengambilan gambar untuk adegan film.
Desa Wisata Gamplong memiliki sisi lainnya yang tak kalah unik di luar 5 hal di atas yang mungkin saja belum banyak orang mengetahuinya.
Desa Wisata Gamplong di Yogyakarta ini sangat terkenal dengan pembuatan kerajinan yang berupa tenunan.
Keseharian warganya tidak terlepas dari rutinitas pembuatan tenunan ini, bahkan menurut informasi yang didapat, kegiatan menenun ini sudah dilakukan secara turun-temurun semenjak zaman dahulu.
Lebih tepatnya pada masa penjajahan Jepang. Dalam perjalanannya yang panjang, pembuatan tenunan ini tidak melulu tenunan dengan berbahan dasar kain saja.
Lebih dari itu, para penenun mulai mengepakkan sayapnya dengan membuat gebrakan menggunakan bahan tenun stagen, handuk, kain kasa, serta produk inovatif lainnya.
Karena keinovatif-annya tersebut, tepatnya pada tahun 2001, sebuah paguyuban yang ditugaskan mengatur, mengelola, dan memfasilitasi proses kreatif kerajinan tersebut dibentuk.
Paguyuban tersebut kemudian diberi nama Paguyuban Tegar
Semenjak saat itu Desa Wisata Gemplong yang kemudian ditetapkan sebagai desa cinderamata mengalami perkembangan pesat dalam hal kerajinan tenun.
Jadi, mau pergi ke Hollywood atau ke Desa Wisata Gamplong Yogya saja liburannya? Yang mau ke sana, segera berangkat jangan ragu-ragu.