Tembaga – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – Contoh Benda Diamagnetik mencakup benda-benda yang memiliki ketertarikan terhadap magnet, hal ini tentu saja meliputi jenis logam dan sejenisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun Contoh Benda Diamagnetik tidak mencakup benda-benda pada keseluruhan secara umum melainkan hanya segelintirnya saja.
Jika dibahas secara detail, Contoh Benda Diamagnetik akan mencakup segala hal yang bersinggungan dengan kemagnetan, medan magnet, gaya tarik antar magnet dan lain-lainnya.
Sebelum bahasan sampai di sana, kita mengenali dulu magnet, pengertian, dan segala sesuatunya yang saling bersinggungan.
Kita mulai saja dengan magnet itu sendiri.
Secara umum magnet banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang penggunaannya secara umum sudah banyak orang gunakan untuk membantu meringankan pekerjaan sehari-hari.
Secara keilmuan, magnet dibagi menjadi tiga jenis kemagnetan, yakni feromagnetik, paramagnetik, serta diamagnetik.
Lantas seperti apa ketiganya dari mulai pengertian secara spesifikasi hingga lain hal dan sebagainya.
Apa Pengertian Feromagnetik, Paramagnetik, serta Diamagnetik
Emas – SwaraWarta.co.id (Sumber: Kompas) |
Sekarang kita berkenalan dulu dengan ketiga unsur ketertarikan secara magnetik terdebut di atas satu per satu.
Feromagnetik
Feromagnetik memiliki tingkat kerertarikan magnet dengan level paling tinggi bila dibandingkan dengan Paramagnetik maupun diamagnetik.
Bila Paramagnetik bisa menarik benda-benda yang terpengaruh magnet dengan level lemah, dan Diamagnetik dengan level kerertarikan begitu kecil bahkan tidak terpengaruh sama sekali, maka Feromagnetik mampu melakukannya dengan level ketertarikan yang sangat tinggi.
Feromagnetik mampu menarik benda-benda dengan level ketetarikan yang sangat kuat.
Dari sekian banyaknya material yang bisa dijadikan Feromagnetik, maka logam besi menjadi yang paling utama.
Prosesnya adalah bila sebuah benda terpengaruh oleh ketertarikan secara magnetik, maka benda tersebut akan menjadi receiver medan magnetik yang tentunya akan menghasilkan momen ketertarikan sendiri,
yang perilakunya bisa menjadi magnet yang bersifat permanen atau juga bisa bersifat magnet dengan kekuatan dementara
Magnet menyesuaikan keadaan ketertarikan sendiri tergantung medan magnet yang menginvasinya.
Sebagai alasan kenapa benda-benda yang termasuk kpapada benda Paramagnetik ini disebabkan karena pengaruh daya magnetik disebabkan adanya sebuah momen magnetik dari elektron yang terkandung di dalam zat tersebut.
Bukan hanya alasan elktron saja, Feromagnetik juga memiliki sifat lain yang khusus di antaranya mampu menghasilkan garis-garis yang berupa medan magnetik kelas eksternal yang mempunyai kekuatan magnetik stabil, tetap, tak berubah, atau konstan.
Karena alasan inilah dalam dunia keilmuan atau lebih tepatnya cabang ilmu fisika, Feromagnetik menjadi satu hal yang banyak dibicarakan dengan kerap menjadi inti topik yang menarik untuk dipelajari.
Topik Feromagnetik pada realisasinya ini juga bisa diaplikasikan ke dalam misalnya dalam proses pembuatan motor listrik atau benda lainnya yang membutuhkan atau ada ketersinggungan dengan benda bersifat magnetik lainnya.
Untuk lebih jelasnya apa Faramagnetiknya itu, sebaiknya perhatikan penjelasan berikut ini.
Sifat khusus dari benda yang terpengaruh unsur Faramagnetik adalah benda yang secara khusus bisa menarik atau bahkan terpengaruh dan bisa seolah-olah dirinya adalah magnet murni.
Bahan-bahan yang masuk dalam kategori Faramagnetik semisal besi, kobalt, ataupun nikel, termasuk logam campuran ketiga unsurnya mempunya kecenderungan untuk bisa menjadikan dirinya adalah magnet atau setidaknya bisa menjadi magnet permanen yang mampu menghasilkan tarikan magnet yang kuat dan sekaligus medan magnetnya.
Paramagnetik
Sementara itu untuk pengertian Paramagnetik merupakan sebuah bentuk usaha magnetik yang biasanya hanya akan terjadi lebih disebabkan karena adanya medan magnet yang bersifat eksternal.
Material yang bersifat Paramagnetik, akan memiliki ketertarikan terhadap medan magnet sehingga pada kelanjutannya akan memiliki permeabilitas magnetik yang lebih besar meskipun keadaan ini hanya relatif.
Akan tetapi tidak seperti Feromagnetik yang tertarik pada medan magnetik, untuk kasus benda Paramagnetik akan hilang ketertarikannya secara magnetik bila medan magnet yang bersangkutan tidak lagi ada, atau magnetik eksternal dari benda yang memberikan efek magnetik itu tidak lagi diterapkan atau berjalan.
Diamagnetik
Bola Kaca – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
Kini sebelum mengetahui Contoh Benda Magnetik, sebelumnya harus mengenal terlebih dahulu apa itu Diamagnetik.
Secara bahasa, Diamagnetik merupakan sebuah sifat suatu zat, benda, atau senyawa tunggal, untuk menghasilkan sebuah medan magnet jika dikenai medan magnet lain.
Biasanya sifat magnetik ini akan menyebabkan adanya sifat saling tolak -menolak atau satu benda dengan benda satunya lagi.
Diamagnetik merupakan benda dengan unsur magnetik paling lemah, kecil, atau bahkan tidak teroengaruh oleh medan magnet sama sekali.
Tetapi pada kasus semikonduktor lainnya, adalah pengecualian karena dalam momen ini, sifat ketertarikannya secara magnetik sangat kuat.
Sebuah fakta menyebutkan bahwa setiap material akan menunjukkan peristiwa Diamagnetik yang terkadang serupa, ketika berada atau masuk dalam jangkauan medan magnet lain.
Diamagnetik sangat umum terjadi lebih disebabkan karena adanya pasangan elektron yang membentuk atau termasuk elektron bagian inti atom yang akan selalu menghasilkan terjadinya peristiwa magnetik dalam pengaruh dan jangkauan yang sangat lemah terhadap benda lainnya tersebut.
Kekuatan magnetik dari Diamagnetik sangat lemah bila dibandingkan dengan magnetik yang berasal dari proses Feromagnetik maupun Paramagnetik.
Pada kebanyakan kasus yang disebut Contoh Benda Diamagnetik adalah benda-benda yang memiliki sifat non magnetik, yang kalau dihubungkan dengan dunia kelistrikan bisa disebut benda-benda isolator, bukan konduktor.
Contoh Benda Diamagnetik tersebut bisa berupa kayu, air, senyawa organik, jenis pelastik, sebagian kecil unsur logam seperti merkuri, tembaga, bismut, emas dab jenis logam non magnetik lainnya yang belum diketahui ketertarikannya secara magnetik.
Pada masa sebelum mengetahui bahwa benda-benda non magnetik bisa bersifat Diamagnetik, seorang ahli fisika bernama S. J. Bergman, menjadi orang pertama yang menyadari dan memastikan bahwa senyawa bismut ataupun antimoni tidak bisa dipengaruhi oleh magnet atau medan magnetnya sendiri tidak bisa memberikan ketertarikan secara magnetik kepada dua senyawa tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Bergmen terjadi pada sekitar tahun 1778, dan menjadi awal dari pengetahuan baru bagi siapa pun yang bisa membuktikan bismut dan antimoni sama sekali tidak terpengaruh oleh magnet.
Tidak pula bisa menjadi Diamagntik meskipun dengan pengaruh sangat lemah. Sama sekali tidak ada dan tidak terpengaruh secara magnetik.
Dari pembahasan sekilas di atas tentunya kita bisa menarik kesimpulan dari ketiga sifat dan pengaruh ketertarikan secara magnetik yang berupa Feromagnetik, Paramagnetik, atau Magnetik memiliki perbedaan-perbedaan secara umum meskipun tidak secara signifikan.
Kesimpulan yang dimaksud adalah bahwa Feromagnetik memiliki keberpengaruhan yang besar untuk mempengaruhi benda lain dengan medan magnetnya.
Sementara Paramagnetik pengarunya lebih rendah dari pengaruh Feromagnetik, tetapi lebih tinggi dari keberengaruhan Diamagnetik.
Sementiri Diamagnetik merupakan yang paling lemah atau tidak sama sekali memiliki ketertarikan secara magnetik terhadap benda lain.
Contoh Benda Diamagnetik yang dimaksud, paling dominan adalah kayu, juga bismut.