Bareksa Vs Bibit (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi? Jika iya, kamu pasti sudah tahu tentang aplikasi investasi seperti Bareksa dan Bibit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, mungkin kamu masih bingung memilih aplikasi mana yang lebih baik dan sesuai kebutuhanmu.
Oleh karena itu, saya akan melakukan perbandingan antara kedua aplikasi berdasarkan pengalaman pribadi saya menggunakan keduanya.
Pertama-tama, hal yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi apapun adalah legalitas.
Kedua aplikasi ini sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jadi kamu tidak perlu khawatir berinvestasi di tempat bodong yang bisa membuat uangmu hilang.
Selanjutnya, ada beberapa perbedaan antara Bareksa dan Bibit dalam hal produk. Bareksa menyediakan reksadana, SBN, dan Emas, sedangkan Bibit hanya menyediakan reksadana dan SBN.
Namun, produk SBN yang ada di kedua aplikasi sama, karena dikelola oleh Kementerian Keuangan dan Bareksa/Bibit merupakan mitra distribusinya. Jumlah produk reksadana di Bareksa juga lebih banyak dibandingkan Bibit.
Dalam hal pembayaran, kamu bisa bayar lewat dompet digital, transfer virtual account, atau transfer manual di kedua aplikasi.
Yang membedakan adalah di Bareksa, dompet digital dikenakan biaya Rp 1.000 dan virtual account Rp 3.100, sedangkan di Bibit gratis.
Selain itu, kamu bisa mengakses Bareksa dan Bibit melalui smartphone atau pc (versi web) sebagai platform.
Hal yang menarik dari kedua aplikasi ini adalah tidak ada biaya transaksi beli atau jual, sementara di bank pasti ada biaya.
Sementara itu, promo yang disediakan kedua aplikasi juga bisa jadi pertimbangan. Kamu bisa mendapatkan potongan harga, cashback, atau bahkan hadiah undian. Namun, jangan lupa bahwa promo biasanya terbatas dan perlu dibaca dengan teliti.
Fitur switching produk juga tersedia di Bareksa dan Bibit. Jadi, kamu bisa melakukan switching produk dengan mudah dan cepat.
Namun, ingatlah bahwa switching hanya dapat dilakukan terhadap produk dengan Manager Investasi dan Bank Kustodian yang sama.
Mana yang lebih cocok untuk investasi jangka panjang?
Bareksa Vs Bibit (Dok. Istimewa) |
Untuk investasi jangka panjang, baik Bareksa maupun Bibit dapat menjadi pilihan yang bagus.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih aplikasi investasi yang tepat untuk investasi jangka panjang.
Pertama, perhatikanlah jenis produk investasi yang disediakan oleh masing-masing aplikasi.
Bareksa menyediakan reksadana, SBN (Surat Berharga Negara), dan emas, sedangkan Bibit hanya menyediakan reksadana dan SBN. Jumlah produk reksadana di Bareksa juga lebih banyak dibandingkan dengan Bibit.
Kedua, perhatikanlah biaya transaksi. Baik Bareksa maupun Bibit tidak memungut biaya transaksi beli maupun jual, sementara di bank pasti ada biaya.
Namun, ada biaya dompet digital di Bareksa sebesar Rp1.000 dan virtual account Rp3.100, sementara di Bibit pembayaran gratis.
Ketiga, perhatikanlah fitur switching produk. Di Bareksa dan Bibit, kamu bisa melakukan switching produk dengan mudah dan cepat.
Namun, ingatlah bahwa switching hanya dapat dilakukan terhadap produk dengan Manager Investasi dan Bank Kustodian yang sama.
Keempat, perhatikanlah promo yang disediakan. Sebagai investor, kamu tentu ingin memperoleh keuntungan maksimal.
Promo yang disediakan oleh kedua aplikasi ini bisa jadi menjadi pertimbangan dalam memilih aplikasi yang tepat.
Kelima, perhatikanlah kualitas pelayanan dan keamanan yang diberikan oleh aplikasi. Pastikan Aplikasi yang kamu pilih memenuhi standar keamanan untuk melindungi data pribadi kamu dan melakukan transaksi dengan aman.
Dari semua pertimbangan di atas, baik Bareksa dan Bibit berpotensi untuk menjadi pilihan yang tepat untuk investasi jangka panjang.
Namun, sebelum memutuskan berinvestasi, pastikan kamu telah memahami karakteristik dan resiko dari tiap-tiap produk investasi serta mempertimbangkan keadaan finansial pribadi dan tujuan investasimu.