Banjir Bandang Terjang Bandung Barat ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Pada Minggu (24/3/2024) malam, wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diguyur hujan deras yang menyebabkan banjir bandang di dua kecamatan. |
Banjir tersebut terjadi secara tiba-tiba dan merusak permukiman serta lahan persawahan warga.
Jembatan di Sungai Cijambu juga mengalami kerusakan akibat banjir tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kecamatan yang terdampak banjir bandang adalah Cipongkor dan Rongga. Desa-desa yang terkena dampak di Kecamatan Cipongkor antara lain Cibenda, Sirnagalih, Baranangsiang, dan Cijambu, sementara di Kecamatan Rongga meliputi desa Cibitung dan Sukaresmi.
“Info sementara 10 rumah di desa Sirnagalih terendam, 1 rumah terancam longsor, puluhan hektar sawah di sepanjang Sungai Cijambu rusak berat,” ungkap Ketua Trapawana Jawa Barat David Riksa Buana saat dihubungi.
“Kabarnya ada warga yang menjadi korban, untuk jumlahnya belum tahu. Namun saat ini kita fokus pada penyelamatan,” kata David.
Selain itu, banjir bandang juga menyebabkan longsor di Desa Cibenda yang menimbun beberapa unit rumah warga.
Saat ini, masyarakat sedang berupaya mengevakuasi korban yang terjebak di longsoran tersebut.
Ratusan warga yang tinggal di titik longsor dan banjir diungsikan sementara ke gedung aula kantor Desa Cibenda untuk menghindari adanya longsor susulan.
Proses evakuasi korban juga berjalan alot lantaran kondisi gelap, komunikasi yang terbatas, serta medan di lokasi yang rawan longsor susulan.
Organisasi yang berfokus pada lingkungan hidup sudah menjalankan penelitian di kawasan Bandung Barat bagian selatan selama beberapa tahun.
Mereka menemukan adanya perubahan ekologi yang menunjukkan adanya kerusakan di sepanjang sungai Cijambu.
“Banjir bandang sebesar ini baru kali pertama terjadi, ini menunjukkan bahwa morfologi sungai Cijambu sudah rusak,” sebutnya.
Kepala Desa Cibenda, Abdulrohman, mengatakan bahwa masyarakat dibantu oleh relawan kebencanaan sedang berusaha melakukan evakuasi terhadap korban yang terjebak di longsor.
Masyarakat juga masih berupaya membangun kembali permukiman dan lahan persawahan yang rusak akibat banjir bandang tersebut.