4 Fase Daur Hidup Semut, Apa dan Bagaimana Prosesnya?

- Redaksi

Monday, 4 March 2024 - 13:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semut Dewasa – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest)

SwaraWarta.co.id – Semut adalah binatang yang hidup berkoloni dalam jumlah besar. Koloni semut yang paling mudah kita temui di sekitar kita adalah semut merah dan semut hitam, lantas bagaimana sebenarnya Daur Hidup Semut?

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelum kita bahas apa dan bagaimana Daur Hidup Semut, sebaiknya kita berkenalan dengan semutnya terlebih dahulu.

Ada beberapa tahapan Daur Hidup Semut yang mesti kita ketahui, tapi sekali lagi kita berkenalan dengan si semut-semut nakal ini.

Semut, merupakan binatang yang masuk ke dalam jenis serangga. 


Mereka merupakan spesies yang tergabung ke dalam ordo Hymenoptera, dimana dalam ordo serangga ini terdapat saudara-saudara lainnya yang bisa terbang yakni lebah dan juga tawon.

Sementara untuk klasifikasi dalam level filum, semut masuk ke dalam golongan Arthropoda, yang bisa dibuktikan dengan adanya rangka tulang belakang (eksoskeleton) yang keras dan tentunya memiliki fungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh yang lunak.

Hal unik pada semut adalah sifatnya yang merupakan makhluk sosial, yang memiliki berjuta-juta individu lain dalam satu koloni, yang di dalamnya mereka bahu-membahu saling gotong royong.

Semut adalah hewan yang menjunjung tinggi hierarki sosial di mana dalam satu koloni, setiap individu memiliki tugas, posisi, dan kewajiban masing-masing yang harus mereka emban.

Koloni semut memiliki permasalahan hierarki yang terbilang sangat kompleks.

Seperti yang dijelaskan sepintas di atas, semut memiliki daur hidupnya sendiri seperti hewan-hewan lain pada umumnya.

Daur Hidup Semut

Semut, sama seperti hewan lainnya yang mengalami proses metamorfosis sempurna akanmengalami beberapa tahapan daur hidup semutnya sendiri.

Secara gamblang, semut, sama halnya dengan serangga kupu-kupu, lalat, dan kutu, memiliki 4 tahapan garis besarnya, yang dimulai dari telur hingga individu dewasa.

Secara lebih luas, daur hidup semut meliputi:

Baca Juga :  Seriosa Adalah Jenis Musik Klasik: Mengenal Karakteristik dan Tekniknya

1. Telur

Daur Hidup Semut
Telur Semut – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest)

Ini adalah daur hidup semut yang pertama atau fase awal. Ukuran telur semut terbilang mikro atau sekitar ukuran 0,5 milimeter dengan warna telurnya sendiri cenderung putih, dalam bentuk lonjong dengan sedikit transparan.

Telur semut biasanya terlihat lengket dan juga tampak mengkilap seolah ada lapisan lilinnya.

Secara umum, jumlah telur yang biasa dikeluarkan oleh seekor semut ratu, biasanya bisa menghasilkan tekur sekitar 100 ribu, hingga 300 ribu per beberapa hari bertelur.

Telur yang telah dikeluarkan oleh sang ratu akan dibiarkan hingga saatnya menetas. Untuk lamanya penetasan biasanya membutuhkan waktu antara 7 hari hingga mencapai maksimal selama 14 hari atau 2 minggu.

Lamanya penetasan sangat bergantung kepada faktor-faktor pendukung luar semisal suhu dan iklim lingkungan sekitar, faktor kelembapan, juga faktor lainnya yang bersifat intern atau tergantung pada jenis semutnya sendiri.

Hal yang unik dari ekosistem semut, adalah hanya sang ratulah yang berhak mengeluarkan telur.

Sang ratu akan mencari tempat yang benar-benar aman, jauh dari predator perusak atau pembunuh untuk meletakkan telur-telurnya agar terlindung dari serangan musuh yang bisa jadi hendak memakannya.

Setelah merasa sarang persembunyiannya aman, maka sang ratu dengan leluasa akan mengeluarkan telur-telurnya dalam jumlah yang luar biasa banyaknya.

2. Larva



Daur Hidup Semut
Larva Semut – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest)



Setelah melewati masa inkubasi sebagai telur, daur hidup semut berikutnya adalah menjadi larva yang keluar dari dalam telur-telur tersebut.

Sang larva biasanya memiliki penampakkan tubuh berwarna putih bersemu kuning.

Tubuh larva semut akan terlihat transparan dan bila diperhatikan dengan teliti, larva semut sangat mirip dengan belatung.

Pada prosesnya, larva semut kemudian akan mengalami pergantian kulit tubuhnya sebanyak beberapa kali hingga mencapai bentuk yang sempurna.

Baca Juga :  Doa Menuntut Ilmu dan Keutamaannya dalam Islam

Dalam masa menjadi larva, semut muda ini hidupnya tidak mandiri. Mereka masih harus bergantung kepada semut-semut pekerja yang akan memberinya makan.

Makanan yang diberikan semut pekerja itu biasanya makanan berbentuk padat, juga cair.

Selera makannya yang tinggi ditambah semut pekerja yang terus-terusan memberi makan kepada larva-larva, maka sang larva tersebut akan mengalami petumbuhan yang sangat cepat.

Dari fase larva ini, akan berlangsung selama 6 hari atau maksimal 12 hari hingga menjadi pupa.

Pupa adalah daur hidup semut yang berada pada urutan nomor tiga.

3. Pupa



Daur Hidup Semut
Pupa Semut – SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest)



Pada fase ini dimulai setelah larva semut tumbuh dalam 12 hari. Tahap ini merupakan tahapan terakhir bagi seekor semut sebelum memasuki fase semut dewasa.

Sama halnya seperti fase larva, pada tahap pupa semut ini masih bergantung kepada para semut pekerja dalam hal pemberian makanan untuk pertumbuhan mereka.

Lagi-lagi sang semut masih belum bisa dewasa untuk mencari makanannya sendiri. Sanga semut pada masa pupa membutuhkan peran semut pekerja dalam hal makan.

Pupa semut cenderut memiliki warna putih dengan struktur tubuh sudah mirip dengan semut dewasa, dimana sudah meiliki kaki lengkap juga antena yang ditekuk pada bagian kepalanya.

Namun, pupa semut masih berlindung dibalik kepompong yang berwarna umum putih atau terkadang ada yang memiliki warna cokelat.

Dari tahap pupa ini, setelahnya mereka akan menjelma semut dewasa setelah menjalani masa pupa selama kurang lebih 9 hari hingga maksimum 30 hari atau satu bulan penuh.

4. Tahap Semut Dewasa

tahapan semut
Semut Dewasa – SwaraWarta.co.id (Sumber: Wikipedia)


Ini adalah tahap terakhir dari daur hidup semut. Pada tahap ini semut sudah memiliki struktur tubuh yang sempurna dengan kaki-kaki lengkap beserta antena di kepala.

Baca Juga :  Contoh Susunan Upacara Hari Pramuka ke-63 Tahun 2024: Merayakan Semangat Kepanduan

Dan pada tahap ini semut sudah tidak bergantung lagi kepada para semut pekerja kecuali berusaha sendiri dalam mencari makanan juga menjaga dirinya sendiri dari serangan predator pemangsa.

Warna tubuh semut dewasa yang baru lepas dari masa pupa-nya akan berwarna lebih transparan dari semut yang sudah lama dewasa.

Setelahnya tubuh mereka akan berangsur-angsur menjadi jauh lebih gelap dari semula.

Dalam hierarki koloni semut, ada terdapat tiga jenis kasta semut yang masing-masing memiliki fungsi dan peran yang berbeda satu samalainnya.

Ketiga kasta semut tersebut terdiri dari:

– Sang Ratu Semut
– Semut Pekerja Betina
– Semut-semut Jantan

Ratu Semut

Semut betina
Ratu Semut – SwaraWarta.co.id (Sumber: Qoura)


Di dalam sebuah koloni semut, sang Ratu merupakan induk dari semua semut yang ada. Masa hidup Ratu Semut biasanya sangat lama, secara umum hidup hingga beberapa dekade lamanya dalam koloni tersebut.

Perannya Sang Ratu sangat sentral juga vital, ini dikarenakan Ratu Semut memiliki peran untuk meneruskan generasi berikutnya untuk membentuk koloni-koloni baru berikutnya dengan memproduksi telur sebanyak-banyaknya.

Ratu Semut memiliki struktur tubuh jauh lebih besar bila dibandingkan dengan jenis-jenis semut lainnya di dalam koloni tersebut.

Ukuran Ratu Semut bisa mencapai sekitar 15 sentimeter dengan diberi kelebihan sayap pada tubuhnya.

Semut Jantan

Semut pekerja
Semut Jantan- SwaraWarta.co.id (Sumber: Qoura)


Biasanya semut jantan merupakan semut dengan kelompok terkecil dibanding jenis semut lainnya.

Mereka hanya bertugas untuk melakukan perkawinan dengan sang ratu untuk menghasilkan telur.

Semut jantan juga bisa disebut dengan istilah semut drone.

Menurut penelitian, daur hidup semut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama termasuk faktor dari spesies semutnya sendiri juga faktor lingkungan sekitar baik suhu, cuaca, kelembapan, dan hal lainnya.***

Berita Terkait

50 mL Berapa Sendok Makan? Panduan Lengkap Konversi Takaran
Mengapa Rumah Adat Perlu Dilestarikan? Simak Penjelasannya!
Kunci Jawaban! Bagaimana Hubungan Antara Qada dan Qadar?
Bagaimana Cara Menerapkan Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-Hari di Sekolah?
Pengertian Pergaulan Bebas: Dampak dan Cara Menghadapinya
Bagaimana Cara agar Kebudayaan Bangsa Tidak Tercemar dengan Pengaruh Budaya Asing yang Bersifat Negatif?
Muncul Usulan Makan Bergizi Gratis Minta Dibiayai Zakat, PAN Berikan Respon
Bagaimana Agar Profil Pelajar Pancasila dapat Terbangun dengan Konsisten? Mari Kita Bahas!

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 14:42 WIB

50 mL Berapa Sendok Makan? Panduan Lengkap Konversi Takaran

Saturday, 18 January 2025 - 14:20 WIB

Mengapa Rumah Adat Perlu Dilestarikan? Simak Penjelasannya!

Friday, 17 January 2025 - 14:48 WIB

Kunci Jawaban! Bagaimana Hubungan Antara Qada dan Qadar?

Friday, 17 January 2025 - 14:12 WIB

Bagaimana Cara Menerapkan Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-Hari di Sekolah?

Thursday, 16 January 2025 - 13:29 WIB

Pengertian Pergaulan Bebas: Dampak dan Cara Menghadapinya

Berita Terbaru

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB

Cara Menemukan HP yang Hilang

Teknologi

6 Cara Menemukan HP yang Hilang dengan Mudah dan Cepat

Saturday, 18 Jan 2025 - 16:35 WIB