Update Banjir Demak-SwaraWarta.co.id (Sumber: Kompas.id) |
SwaraWarta.co.id – Banjir bandang yang melanda Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gajah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, telah menyebabkan dampak yang signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama hampir satu minggu sejak Selasa (13/2/2024), lebih dari 21.000 warga terpaksa mengungsi, menjadikan kejadian ini sebagai salah satu bencana dengan jumlah pengungsi terbanyak di awal tahun 2024.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya memberikan pendampingan dan bantuan kepada korban banjir.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menegaskan komitmen pihaknya untuk menyelesaikan penanganan bencana ini hingga tuntas.
Meskipun Deputi 1 Sistem dan Strategi BNPB memberikan bantuan dana operasional dan permakanan, BNPB mengakui bahwa pekerjaan mereka belum selesai dan harus diselesaikan baik sebelum, selama, maupun sesudah kejadian bencana.
Dalam upaya penanganan darurat, prioritas utama adalah pengungsi.
BNPB bersama Pemkab Demak sepakat untuk serius melaksanakan kebutuhan dasar pengungsi yang tersebar di 59 titik pengungsian.
Selanjutnya, BNPB akan mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) untuk segera menangani tanggul yang jebol, termasuk di Desa Ngempik Wetan, Kecamatan Karanganyar.
Pihak berencana mempertimbangkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna mengurangi intensitas hujan dan mempercepat penanganan.
Tanggul yang jebol telah menyebabkan jalan raya Demak-Kudus terputus akibat genangan air setinggi hingga tiga meter.
Dampaknya juga meluas ke sektor pertanian, dengan lahan seluas 2.965 hektar tergenang air.
BNPB berencana untuk mengevaluasi setiap minggu, dan setelah tanggul diperbaiki oleh Kementerian PUPR, mereka akan fokus pada penyedotan genangan air dan mengembalikannya ke sungai.
Kabar yang mencuat sebelumnya mencakup kondisi para pengungsi di Balai Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, yang mulai terserang penyakit seperti pegal-pegal, meriang, flu, dan batuk.
Hal ini menunjukkan dampak kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Pihak terkait, termasuk BNPB dan Pemkab Demak, diharapkan dapat bersinergi dengan sektor kesehatan untuk menyediakan bantuan medis yang diperlukan bagi para pengungsi yang terkena dampak penyakit.
Keadaan ini menunjukkan kompleksitas penanganan bencana, yang tidak hanya melibatkan aspek fisik seperti perbaikan infrastruktur, tetapi juga aspek kesehatan masyarakat yang mendesak.
Keterlibatan masyarakat dan dukungan lebih lanjut dari pihak-pihak terkait akan menjadi kunci untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif.
Semua pihak perlu bersatu dalam mengatasi bencana ini dan menyediakan bantuan yang dibutuhkan bagi warga yang terdampak.
Harapannya, langkah-langkah ini dapat meminimalkan dampak jangka panjang dan memberikan perlindungan yang memadai bagi masyarakat yang terkena bencana banjir di Demak, Jawa Tengah.***