Cara itikaf di malam Nuzulul Qur’an (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Iktikaf adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang muslim yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pelaksanaannya, orang-orang muslim ini melakukan konsentrasi penuh terhadap ibadah dan meninggalkan kegiatan dunia.
Di antara beberapa kegiatan yang dapat dilakukan selama iktikaf adalah membaca Al-Quran, berdoa, dan menghadiri ceramah agama.
Kapan Waktu Itikaf yang Benar
Iktikaf bukan hanya dilakukan pada bulan Ramadan saja. Ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa iktikaf juga bisa dilakukan pada bulan-bulan tertentu selama tahun ini, tetapi puncaknya adalah pada bulan Ramadan.
Tata Cara Itikaf
Pada malam Nuzulul Quran, seseorang yang berniat untuk melaksanakan iktikaf sebaiknya diisi dengan kegiatan berzikir, membaca Al-Quran, salat sunah, dan merenung atau introspeksi diri.
1. Niat
Kegiatan iktikaf dimulai dengan membaca niat yang diringi dengan tulus ikhlas untuk melakukan iktikaf di masjid.
2. Membaca Dzikir
Selanjutnya, orang yang melakukan iktikaf dianjurkan untuk melakukan dzikir, yaitu kegiatan yang memfokuskan pikiran pada Allah SWT.
3. Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Kegiatan selanjutnya adalah bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, di dalam iktikaf dianjurkan untuk membaca Al-Quran, mengerjakan salat sunah, serta melakukan introspeksi diri.
4. Sedikit Makan dan Tidur
Agar lebih khusyuk dalam beriktikaf, disarankan untuk sedikit makan, minum, dan tidur. Namun, kebiasaan makan dan tidur sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mengganggu konsentrasi dalam beribadah.
5. Menjaga Kebersihan dan Kesucian Diri
Selama melaksanakan iktikaf, kita juga harus menjaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat di mana kita berada.
Iktikaf dianggap sah jika disertai dengan beberapa syarat seperti berakal sehat, memeluk agama Islam, serta suci dari hadas besar.
Hadas besar adalah keadaan suci yang harus dimiliki seseorang yang ingin melakukan ibadah seperti salat dan puasa.
Seseorang yang berniat untuk melakukan iktikaf bisa memasuki masjid sebelum waktu magrib.
Durasi iktikaf sendiri bisa sebentar atau lama, tergantung pada pendapat para ulama.
Namun, ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa iktikaf tidak sah jika tidak dilakukan minimal selama satu hari atau setengah hari.
Terakhir, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar iktikaf tetap dapat dilaksanakan dengan lancar.
Hal-hal yang Membatalkan Itikaf
Hal-hal yang perlu dihindari agar iktikaf tidak batal seperti murtad, mabuk, gangguan jiwa, pingsan, bersetubuh, bersentuhan kulit dengan syahwat, dan keluar dari masjid tanpa ada kepentingan.
Dalam melakukan iktikaf, kita juga harus selalu memperhatikan kebersihan dari tubuh dan juga sekitar kita.
Hal ini dipandang sangat penting karena akan mempengaruhi kenyamanan dan keberkahan dalam melakukan ibadah iktikaf.