Islam di Korea Selatan-SwaraWarta.co.id (Sumber: Antara) |
SwaraWarta.co.id – sejarah perkembangan Islam di Korea Selatan dimulai sejak abad ke-9 Masehi, ketika Islam pertama kali masuk bersama kedatangan para pelayar dan pedagang Arab-Persia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam buku “islam Damai di Negeri Asia Timur Jauh” (2011) karya Ali An Sun Geun, disebutkan bahwa pada masa itu, para pelaut tersebut membentuk perkampungan Islam dan bahkan menikahi perempuan lokal, sehingga Islam secara perlahan terintegrasi dengan masyarakat setempat.
Pada awal abad ke-11, misi dagang Arab tiba di Korea, dan para pedagang Arab yang menetap membangun masjid di kota Kaesong, ibu kota Dinasti Goryeo.
Setelah penaklukan Mongol pada tahun 1270, dan integrasi Korea ke dalam kerajaan Mongol yang multiagama, terjadi lonjakan signifikan dalam kedatangan orang-orang Muslim.
Muhammad Masrur Irsyadi dari UIN Syarif Hidayatullah mencatat bahwa Dinasti Goryeo menerima kehadiran umat Islam dengan baik karena membawa produk peradaban, termasuk teknologi astronomi, almanak, pengobatan, dan persenjataan yang juga dimanfaatkan oleh kekaisaran Mongol.
Namun, setelah runtuhnya Dinasti Goryeo, Dinasti Joseon yang memerintah selama 5 abad menerapkan penyeragaman identitas dan melarang menunjukkan identitas lain selain kecinaan.
Kondisi ini membuat semenanjung Korea menjadi pemerintahan yang tertutup, membatasi hubungan dengan komunitas Muslim.
Geliat kebangkitan Islam di Korea baru teelihat pada sekitar abad ke-20.
Meskipun jumlah umat Islam di Korea Selatan kurang dari satu persen dari populasi total, pemerintahnya terbuka terhadap perkembangan Islam.
Jeeyun Kwon dari Torch Trinity Center for Islamic Studies (TTCIS) menyampaikan bahwa kehadiran orang-orang Islam pada masa Dinasti Goryeo diakui karena membawa kontribusi berupa teknologi yang memajukan kehidupan masyarakat setempat.
Dengan demikian, perkembangan Islam di Korea Selatan menempuh perjalanan panjang dan berliku-liku sejak abad ke-9 hingga keadaan terkini.
Dari pertemuan awal dengan pedagang Arab-Persia hingga masa Dinasti Goryeo yang membuka pintu bagi pengaruh Islam, serta hambatan yang dihadapi di bawah Dinasti Joseon.
Kini, di tengah terbukanya Korea Selatan terhadap perkembangan Islam, sejarah panjang ini mencerminkan adaptasi dan kontribusi umat Islam dalam merajut sejarah keberagaman di negara tersebut.***