Muslim di Inggris – SwaraWarta.co.id (Sumber: Jakarta Islamic Center) |
SwaraWarta.co.id – Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, populasi Muslim di Inggris mengalami lonjakan 44 persen, menurut data sensus penduduk dari Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun masih merupakan minoritas, khususnya di populasi muslim, pertumbuhan signifikan ini menjadi sorotan.
Pada tahun 2021, jumlah penduduk muslim meningkat sebanyak 1,2 juta orang, mencapai total 3,9 juta atau 6,5 persen dari total penduduk Inggris Raya.
London memimpin sebagai kota dengan konsentrasi muslim terbesar, mencapai 15 persen dari total penduduk pada tahun 2021.
Angka ini meningkat pesat sebesar 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menciptakan sebuah mosaik budaya yang semakin beragam di ibu kota Inggris.
Data juga mengungkapkan bahwa Tower Hamlets, Blackburn, dan Darwen menjadi wilayah dengan persentase populasi muslim tertinggi pada tahun 2011, dengan Tower Hamlets menonjol sebagai yang tertinggi.
Meski mengalami peningkatan signifikan sebesar 1,9 persen dalam satu dekade, pada tahun 2021, 39,9 persen dari penduduk lokal menyatakan keyakinan Islam sebagai agama mereka.
Namun, pertumbuhan ini juga membawa tantangan.
Meskipun populasi muslim meningkat, 39 persen dari mereka masih tinggal di daerah tertinggal di Inggris dan Wales.
Lebih dari separuh populasi muslim, sebanyak 61 persen, mendiami 40 persen wilayah paling tertinggal di negara tersebut. Hanya 4 persen yang tinggal di wilayah agak tertinggal.
Zara Mohammed, Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris Raya (MCB), mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mereka adalah generasi kedua atau ketiga.
Meskipun jumlah mereka bertambah, mereka masih terjebak dalam siklus kemiskinan dan kekurangan Ekonomi.
Mohammed menyoroti bahwa meskipun pertumbuhan populasi muslim dipicu oleh populasi muda, siklus ekonomi yang terbatas di wilayah tertentu menjadi penghambat utama untuk mengakhiri kemiskinan antargenerasi.
Zara mengatakan bahwa dirinya berpikir bahwa itu tergantung pada kondisi sosial-ekonomi di mana orang-orang tinggal dan peluang ekonomi yang tersedia.
Kondisi ini harus digarisbawahi karena pentingnya memberikan perhatian khusus pada pengembangan ekonomi dan pemecahan masalah kemiskinan di daerah tertinggal.
Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu bekerja sama untuk menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas, sehingga pertumbuhan populasi muslim juga dapat diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan.
Dengan pertumbuhan populasi Muslim yang signifikan, langkah-langkah ini menjadi semakin mendesak.
Dibutuhkan strategi yang holistik untuk memastikan bahwa pertumbuhan demografi ini tidak hanya menciptakan diversitas budaya, tetapi juga mendorong inklusivitas dan kesejahteraan di seluruh masyarakat Inggris.***