RSUD Taman Sari Buka Layanan Konseling Caleg Gagal-SwaraWarta.co.id (Sumber: Tribun) |
SwaraWarta.co.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Sari, Jakarta Barat, memberikan layanan konsultasi indikasi gangguan mental, termasuk stres, kepada calon legislatif (caleg), tim sukses caleg, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pendukung fanatik, dan partisipan pemilu.
Layanan ini tersedia pada Senin-Sabtu, pukul 12.00-21.00 WIB, sesuai jadwal praktik psikiater.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pendaftaran dapat dilakukan melalui nomor 085892481576, dengan tarif konseling psikiater sebesar Rp60.000 untuk pasien umum.
Bagi yang memiliki rujukan BPJS dari FKTP, konsultasi akan berlangsung tanpa biaya atau gratis.
RSUD Taman Sari telah menerima pendaftaran dari 40 orang, termasuk beberapa tim sukses caleg.
Kepala Seksi Pelayanan Medik, dr Ngabila Salama, menyampaikan bahwa layanan uji stres gratis akan diselenggarakan pada Selasa (20/2) bekerja sama dengan Rumah Sakit Soeharto Heerdjan.
Hasil tes akan diinterpretasi oleh psikiater dan psikolog klinis, disertai dengan sesi penyuluhan.
Selain itu, RSUD Taman Sari berencana menyediakan layanan konsultasi daring (online) selama 15 menit per pasien sebagai penapisan awal kasus.
Tujuannya adalah untuk memutuskan apakah diperlukan pertemuan langsung dengan psikiater RSUD Taman Sari untuk konseling atau pengobatan.
Menurut Ngabila, sudah ada 40 orang anggota tim sukses yang mendaftar melalui bit.ly/skriningjiwarsudtamansari. Beberapa di antaranya mencantumkan status sebagai tim sukses caleg.
RSUD Taman Sari berkomitmen untuk memberikan dukungan mental kepada mereka yang terlibat dalam proses pemilu, dengan harapan dapat mengatasi dampak stres dan gangguan mental yang mungkin muncul.
Inisiatif ini mencerminkan perhatian terhadap kesejahteraan mental masyarakat, khususnya mereka yang terlibat langsung dalam aktivitas politik.
RSUD Taman Sari memberikan akses pelayanan yang terjangkau dan proaktif, serta berusaha memanfaatkan teknologi dengan layanan daring untuk memudahkan aksesibilitas.
Semua ini dilakukan dengan tujuan mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan seluruh individu yang mencari bantuan.***