Praktisi Kesehatan Soroti Petugas KPPS-SwaraWarta.co.id (Sumber: Media Indonesia) |
SwaraWarta.co.id – Praktisi kesehatan menyarankan agar petugas pemilihan umum (pemilu), seperti kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), panitia pemungutan suara (PPS), peserta pemilu, calon legislatif, tim sukses, atau simpatisan, lebih memperhatikan keluhan kesehatan setelah pemilu berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Kepala Seksi Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dr Ngabila Salama, deteksi dini menjadi kunci penting.
Dia menekankan agar petugas KPPS, panitia pemilu, caleg, tim sukses, dan simpatisan, terutama yang berusia 40 tahun ke atas, lebih peka terhadap keluhan kesehatan, mengingat mereka kemungkinan besar sudah memiliki penyakit komorbid.
Ngabila menyampaikan pentingnya kepekaan terhadap gejala kesehatan, terutama bagi yang memiliki penyakit kronis atau mengonsumsi obat rutin untuk komorbid.
Dia mendorong agar tidak ada rasa takut, malu, ragu, atau malas untuk segera berkonsultasi ke puskesmas atau rumah sakit jika ada keluhan, bahkan yang sepele seperti batuk pilek.
Bagi yang mengalami gejala seperti pusing yang tidak membaik dalam 24 jam, disarankan untuk segera mencari bantuan medis.
Ngabila menekankan bahwa deteksi dan terapi dini merupakan kunci untuk mencegah keparahan dan kematian akibat penyakit.
Sementara itu, bagi yang belum mengalami gejala, Ngabila merekomendasikan untuk tetap menjalani pola hidup bersih dan sehat.
Ini mencakup penggunaan masker di keramaian, rajin mencuci tangan, dan konsumsi vitamin D3 serta vitamin C sebagai upaya menjaga kondisi tubuh dan daya tahan imun.
Ngabila juga menyarankan penerapan pola hidup sehat dengan singkatan ‘CERDIK’, yaitu tidak merokok, melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari, mengonsumsi tiga porsi sayur dan buah setiap hari, serta membatasi konsumsi gula, garam, lemak, minuman berenergi, atau minuman kemasan.
Selain itu, cukup tidur minimal tujuh jam dalam 24 jam diharapkan dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Jika begadang, tidur siang dianggap sebagai alternatif.
Ngabila juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental dengan mengelola stres dan menjaga keseimbangan kerja.
Di Jakarta Barat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat mencatat adanya dua petugas KPPS yang mengalami sakit setelah pemungutan suara, namun mereka sudah mendapatkan pengobatan.
Ketua KPU Jakarta Barat, Endang Istianti, menyebutkan bahwa salah satu petugas mengalami kelelahan dan langsung dirawat di puskesmas setelah pemungutan suara selesai.
Penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pemilu, baik sebagai penyelenggara, peserta, atau pendukung, untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Deteksi dini dan perhatian terhadap gejala kesehatan menjadi langkah preventif yang krusial untuk mencegah dampak serius yang mungkin timbul.***