Munggahan, Tradisi Suku Sunda Menyambut Datangnya Ramadan

- Redaksi

Thursday, 22 February 2024 - 14:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tradisi Unik Sambut Ramadhan: Munggahan-SwaraWarta.co.id (Sumber: Infogarut.id)

SwaraWarta.co.idTradisi munggahan, yang berakar dari budaya masyarakat Sunda di Jawa Barat, merupakan sebuah ungkapan syukur menyambut bulan Ramadan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kata “munggahan” berasal dari bahasa Sunda, yang merujuk pada naiknya derajat umat Muslim seiring dengan kedatangan bulan suci ini.

Pelaksanaannya biasanya dilakukan sekitar akhir bulan Syakban, sekitar seminggu hingga 1-2 hari sebelum Ramadan dimulai.

Beberapa daerah di Jawa Barat memiliki nama yang berbeda untuk tradisi ini, seperti papajar di Bandung, cucurak di Bogor, dan munggahan sendiri di beberapa daerah lainnya.

Waktu pelaksanaan tidak memiliki patokan yang pasti, tetapi umumnya dilakukan dalam waktu yang mendekati hari pertama Ramadan.

Baca Juga :  Dell XPS 15: Memadukan Kinerja Premium dan Desain Elegan

Munggahan tidak melibatkan kegiatan formal, melainkan lebih fokus pada kegiatan keluarga dan sanak saudara.

Berkumpul, bermaaf-maafan, berdoa bersama, dan beraktivitas seperti botram (makan bersama) menjadi bagian dari tradisi ini.

Selain itu, beberapa orang juga melakukan ziarah ke makam orangtua atau tokoh yang dihormati.

Tradisi bersedekah, yang disebut sebagai sedekah munggah, juga menjadi bagian integral dari munggahan.

Meskipun sedekah bisa dilakukan kapan saja, dalam konteks munggahan, tindakan ini dijalankan sebagai tradisi turun-temurun.

Filosofisnya, munggahan bertujuan untuk menyatakan rasa syukur kepada Allah SWT dan membersihkan diri dari hal-hal negatif dalam setahun sebelumnya.

Secara spiritual, tradisi ini diartikan sebagai hubungan antara dunia dan akhirat, terutama bagi mereka yang mengisi munggahan dengan berziarah ke makam orangtua atau saudara.

Baca Juga :  Perbaiki Pipa Bendungan Karian , Pekerja dinyatakan Hilang

Berkunjung ke makam diartikan sebagai upaya menjalin hubungan antara kehidupan dan kematian, sebuah pemahaman yang kental dengan nilai-nilai spiritual.

Selain aspek spiritual, munggahan juga memiliki nilai sosial yang kuat.

Makam yang seringkali terletak di kampung halaman mendorong muslim Sunda yang merantau untuk kembali pulang.

Mobilitas sosial ini tidak hanya memperkuat ikatan keluarga, tetapi juga meningkatkan interaksi sosial, menjaga hubungan yang mungkin terputus karena jarak.

Dalam keseluruhan, munggahan tidak hanya sekadar tradisi menyambut Ramadan tetapi juga membawa manfaat besar.

Dengan menjaga silaturahmi dan ikatan sosial, tradisi ini memperkaya nilai-nilai kehidupan masyarakat Sunda.

Meski tampil dalam berbagai varian di berbagai daerah, esensi dari munggahan tetap menjadi ungkapan syukur, spiritualitas, dan kebersamaan yang dapat menjadi inspirasi bagi siapa pun untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.***

Berita Terkait

Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online
Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas
Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?
PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya
KPK Sita Amplop Serangan Fajar Milik Gubernur Bengkulu, Segini Isinya
Heboh Siswa SD di Lumajang Buktikan Sapi Makan Martabak, Guru Beri Uang Rp 1 Juta
Masuk Masa Tenang, Ridwan Kamil Pilih Lakukan Hal Ini
Diguyur Hujan Deras, 4 Orang di Padang Tewas Tertimbun Longsor

Berita Terkait

Tuesday, 26 November 2024 - 09:42 WIB

Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online

Tuesday, 26 November 2024 - 09:34 WIB

Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas

Tuesday, 26 November 2024 - 09:26 WIB

Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?

Tuesday, 26 November 2024 - 09:18 WIB

PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya

Tuesday, 26 November 2024 - 09:08 WIB

KPK Sita Amplop Serangan Fajar Milik Gubernur Bengkulu, Segini Isinya

Berita Terbaru

Berita

Siang Bolong, Maling Bobol Rumah di Jaksel

Sunday, 19 Jan 2025 - 09:06 WIB