Ganjar-Mahfud Tercecer di Hitung Cepat,PDIP Tetap Tinggi-SwaraWarta.co.id (Sumber: RRI) |
SwaraWarta.co.id – Ganjar Pranowo, capres nomor 3, menanggapi hasil hitung cepat Pilpres 2024 yang menunjukkan Prabowo-Gibran unggul di Jawa Tengah, basis PDIP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ganjar menegaskan bahwa itu bukan hasil real count dari KPU, menyebut PDIP masih nomor satu dalam quick count beberapa lembaga survei, meski mengakui perbedaan dengan perolehan suaranya bersama Mahfud MD.
Menurut informasi sementara, hasil quick count PDIP masih tinggi dan sepertinya masih nomor satu.
Sedikit anomali, berkebalikan dengan suara Ganjar-Mahfud.
Sementara itu TPN Ganjar-Mahfud menyelidiki faktor-faktor yang membuat paslon nomor 3 kurang populer di Jawa Tengah.
Ganjar menyebutkan bahwa hari ini sedang diselidiki oleh kawan-kawannya, Ganjar berharap mudah-mudahan nanti ketemu apa faktornya, sepertinya menurut Capres no. 3 ini, split tiketnya agak terlalu lebar.
Berdasarkan data lembaga survei PRC, Ganjar-Mahfud berada di posisi kedua dengan 34,80 % , tertinggal dari Prabowo-Gibran yang mendominasi dengan 53,03 % .
Hasil serupa terlihat dari Charta Politika, di mana Ganjar-Mahfud mendapat 34,19 % suara, sementara Prabowo-Gibran mencapai 51,16 %.
Dalam konteks Pileg 2024, PDIP masih memimpin quick count di Jawa Tengah, meski presentasenya mengalami penurunan dari 2019.
Charta Politika melaporkan PDIP menguasai Jawa Tengah dengan 26,37 persen, sedangkan Golkar dan PKB masing-masing mendapatkan 11,68 persen dan 11,65 persen.
Perbedaan antara quick count Pilpres dan Pileg menciptakan dinamika politik yang menarik.
Ganjar, dengan sikap kritisnya terhadap hasil Pilpres, menunjukkan keinginan untuk transparansi dan kejujuran dalam proses pemilihan.
Dalam menghadapi ketidakcocokan antara perolehan suara Pilpres dan Pileg, Ganjar menyoroti kemungkinan terlalu lebarnya split tiket sebagai faktor penyebabnya.
Pernyataannya mencerminkan kebutuhan untuk memahami dinamika pemilih yang mungkin memilih berbeda untuk presiden dan legislatif.
Penting untuk melihat bagaimana TPN Ganjar-Mahfud menyelidiki faktor-faktor tersebut, karena pemahaman yang mendalam dapat memberikan wawasan yang berharga untuk politisi dan masyarakat.
Sementara itu, PDIP tetap berada di puncak quick count Pileg, meski dengan penurunan persentase, menunjukkan perubahan dinamika politik di tingkat lokal.
Dalam rangka menjaga integritas pemilihan, transparansi dalam proses dan keterbukaan terhadap faktor-faktor yang memengaruhi hasil menjadi kunci.
Ganjar Pranowo memberikan gambaran tentang bagaimana pihaknya berupaya memahami dan mengatasi ketidaksesuaian dalam hasil quick count, menciptakan ruang untuk perbaikan dan reformasi di masa depan.***