Pelaksanaan tradisi Selamatan di sejumlah wilayah ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Sejarah tradisi selamatan kepercayaan masyarakat Jawa dimulai sejak jaman Pra Sejarah, jauh sebelum agama Hindu dan Islam terdapat di sana.
Masyarakat Jawa sangat memperhatikan tradisi selamatan, keamanan, kesejahteraan, ketentraman, serta kedamaian hidup mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini menciptakan sebuah sistem kepercayaan yang disebut Animisme dan Dinamisme hingga akhirnya muncul tradisi selamatan.
Sistem kepercayaan ini menjadi sangat erat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Mereka percaya bahwa setiap benda di dunia ini memiliki nyawa dan kekuatan gaib (roh) yang bersifat baik atau buruk.
Ketika agama Hindu dan Islam masuk, mereka tidak menghapus keseluruhan sistem kepercayaan orang Jawa.
Malah, terjadi percampuran atau akulturasi budaya antara agama pendatang dengan kepercayaan nenek moyang.
Salah satu tradisi hasil akulturasi ini adalah ritual selamatan, yang hingga saat ini masih tetap dilestarikan.
Dalam agama Islam, seperti yang diungkapkan oleh Hildred Geertz, tradisi ritual selamatan dilakukan oleh kaum Islam Abangan.
Namun, bagi kaum Islam Putihan (santri), praktik selamatantidak sepenuhnya dapat diterima.
Para santri hanya melakukan selamatan dengan membuang unsur-unsur syirik yang menyolok seperti sebutan dewa-dewa dan roh-roh.
Selamatan dalam praktiknya dilakukan hampir di setiap kejadian penting di masyarakat Jawa, misalnya kelahiran, kematian, pernikahan, dan lain sebagainya.
Biasanya, upacara selamatan diteruskan dengan makan-makan bersama sekadarnya dan dimaksudkan untuk mendapatkan keselamatan dan perlindungan dari Allah yang Maha Kuasa.
Hildred Geertz membagi tradisi selamatan menjadi empat jenis kategori utama, yaitu:
- Selamatan yang berkaitan dengan kehidupan seperti kelahiran, khitanan, pernikahan, dan kematian
- Selamatan yang terkait dengan peristiwa perayaan agama Islam
- Selamatan Bersih desa yang berkaitan dengan integrasi sosial desa
- Ritual selamatan untuk kejadian yang tidak biasa seperti berangkat perjalanan panjang, pindah rumah, mengubah nama, kesembuhan penyakit, kesembuhan akan pengaruh sihir, dan lainnya.