Mengenal Tradisi Pitonan pada Bayi, Ternyata Ini Maknanya

- Redaksi

Saturday, 10 February 2024 - 03:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Tradisi Pitonan bayi atau sering disebut dengan tedak sinten
( Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Tradisi Pitonan berasal dari bahasa Jawa, yaitu “pitu” yang memiliki makna tujuh. 

Tradisi Pitonan bulan ini dirayakan ketika bayi sudah lahir, bukan masih dalam kandungan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tradisi pitonan bayi merupakan sebuah penghormatan kepada bumi yang menjadi tempat anakmulai belajar menginjakkan kakinya di atas tanah.

Rangkaian Tradisi Pintonan Bayo

Terdapat beberapa rangkaian kegiatan dalam tradisi pitonan bayi, yaitu:

1. Dimandikan Bunga Setaman

Bayi yang berusia tujuh bulan dimandikan menggunakan air yang telah dicampur dengan bunga setaman.

Biasanya penyiraman dilakukan oleh orang yang dianggap sepuh atau dituakan di daerah tersebut. 

Baca Juga :  5 Waktu Mustajab untuk Kamu Doa, Pernah Coba?

2. Didandani

Selanjutnya, bayi didandani dan diberi pakaian yang bagus dilengkapi dengan mahkota dari janur. 

Mahkota memiliki makna agar bayi ini dapat menjadi pemimpin seperti seorang raja.

3. Dibopong Orang Tua

Orang tua menggendong bayinya menuju tempat acara pitonan bayi

Terdapat dua benda yang disiapkan, yaitu tangga dari tebu yang sudah dihias dan kurungan ayam yang sudah di dalamnya terdapat ayam jago.

4. Naik Tangga

Orang tua menuntun bayi naik tangga. Tangga ini terdiri dari tujuh anak tangga yang memiliki makna “M” agar bayi ini di masa depan dapat mencapai langit ketujuh atau nirwana surga. 

Tebu dipilih sebagai bahan dasar tangga karena tebu memiliki rasa manis, sehingga makna pitonan ini adalah agar bayi dapat mencapai surga dengan lancar atau tanpa rintangan.

Baca Juga :  Resep Kentang Goreng Sederhana Bisa jadi Ide Usaha

5. Masuk Kurungan Ayam

Setelah berhasil sampai di puncak tangga, bayi diarahkan masuk ke dalam kurungan ayam yang sudah dihias warna-warni sambil dibantu oleh orang tua.

Prosesi ini menyimbolkan bahwa kelak anak akan dihadapkan pada berbagai jenis pekerjaan.

6. Memilih Barang 

Bayi kemudian dikeluarkan dari kurungan ayam dan dihadapkan dengan beberapa barang untuk dipilih.

Barang yang ada antara lain Al-Quran, cincin/uang, alat tulis, kapas, cermin, buku, dan pensil. 

7. Sebar Beras Kuning

Selanjutnya bu bayi menyebarkan beras kuning yang dicampur dengan kunir dan uang logam untuk diperebutkan oleh undangan yang hadir.

 Ritual ini dimaksudkan agar anak memiliki sifat dermawan.

Hingga kini tradisi piton masih dijalankan oleh sejumlah lapisan masyarakat khususnya Jawa.

Berita Terkait

50 mL Berapa Sendok Makan? Panduan Lengkap Konversi Takaran
Mengapa Rumah Adat Perlu Dilestarikan? Simak Penjelasannya!
Kunci Jawaban! Bagaimana Hubungan Antara Qada dan Qadar?
Bagaimana Cara Menerapkan Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-Hari di Sekolah?
Pengertian Pergaulan Bebas: Dampak dan Cara Menghadapinya
Bagaimana Cara agar Kebudayaan Bangsa Tidak Tercemar dengan Pengaruh Budaya Asing yang Bersifat Negatif?
Muncul Usulan Makan Bergizi Gratis Minta Dibiayai Zakat, PAN Berikan Respon
Bagaimana Agar Profil Pelajar Pancasila dapat Terbangun dengan Konsisten? Mari Kita Bahas!

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 14:42 WIB

50 mL Berapa Sendok Makan? Panduan Lengkap Konversi Takaran

Saturday, 18 January 2025 - 14:20 WIB

Mengapa Rumah Adat Perlu Dilestarikan? Simak Penjelasannya!

Friday, 17 January 2025 - 14:48 WIB

Kunci Jawaban! Bagaimana Hubungan Antara Qada dan Qadar?

Friday, 17 January 2025 - 14:12 WIB

Bagaimana Cara Menerapkan Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-Hari di Sekolah?

Thursday, 16 January 2025 - 13:29 WIB

Pengertian Pergaulan Bebas: Dampak dan Cara Menghadapinya

Berita Terbaru

Banjir

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:58 WIB

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB