Mahfud MD Enggan Komentari Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh-SwaraWarta.co.id (Sumber: Viva) |
SwaraWarta.co.id – Calon Wakil Presiden RI, Mahfud Md., enggan memberikan komentar terkait pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, di Istana Negara pada Minggu, 18 Februari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat diwawancarai setelah rapat terbatas Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Mahfud menyatakan bahwa ia tidak mengetahui detail pertemuan tersebut dan menyarankan untuk mendapatkan tanggapan langsung dari Surya Paloh.
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani, juga mengaku belum mengetahui hasil pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh.
Meskipun demikian, ia berharap kunjungan Paloh ke Istana Negara hanya merupakan pertemuan biasa.
Benny menegaskan bahwa pihaknya tidak meragukan idealisme Paloh yang selama ini menunjukkan sikap untuk tidak berkompromi terhadap segala bentuk kejahatan demokrasi.
Benny menyatakan bahwa pertemuan tersebut tidak perlu dicurigai, dan mereka berprasangka baik terhadap idealisme Surya Paloh.
Sebelumnya, Jokowi menyebut pertemuannya dengan Paloh sebagai “jembatan” untuk sesuatu yang belum dijelaskan detailnya.
Jokowi berbicara mengenai menjadi jembatan untuk partai-partai dan membicarakan urusan politik dalam pertemuan tersebut.
Di kesempatan lain, Jokowi menegaskan bahwa pertemuan dengan Paloh adalah pertemuan politik biasa untuk membicarakan masalah politik.
Meski belum merinci lebih lanjut, Jokowi menyatakan bahwa tujuan pertemuannya adalah menjadi jembatan untuk semua pihak dalam urusan politik dan partai-partai.
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 memiliki tiga pasangan calon, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. (nomor urut 3).
Sesuai Peraturan KPU yang berlaku yakni Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai dari tanggal 15 Februari hingga 20 Maret 2024.
Pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh menciptakan spekulasi dan ketidakpastian di tengah dinamika politik menjelang Pilpres 2024.
Meskipun demikian, Mahfud Md. bersikeras untuk tidak memberikan komentar, sementara Benny Rhamdani berharap bahwa pertemuan tersebut hanyalah pertemuan rutin dalam konteks politik.
Pernyataan Jokowi tentang menjadi “jembatan” menambah kebingungan, karena tidak dijelaskan dengan rinci apa yang dimaksud olehnya.
Dalam konteks politik yang tengah berkembang, pertemuan tersebut menimbulkan banyak tanya dan menarik perhatian partai-partai politik serta publik.
Situasi politik yang terus berkembang dan persaingan ketat antara pasangan calon membuat setiap pertemuan politik menjadi perhatian publik.
Dengan masa rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 yang berlangsung hingga Maret, dinamika politik di Indonesia akan terus menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan ke depan.***