Awak Kapal yang Selamat dari KM Putra Baru-SwaraWarta.co.id (Sumber: Antara) |
SwaraWarta.co.id – Informasi menyebutkan bahwa Kapal Motor (KM) Putra Baru mengalami kecelakaan dan tenggelam di Perairan Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau akibat dihantam gelombang tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini sesuai seperti yang diungkapkan oleh Kepala Seksi (Kasi) Operasi Kantor Basarnas Natuna, Budiman, saat memberikan klarifikasinya lewat sambungan telepon dari Natuna pada Sabtu.
Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada Jumat, tanggal 2 Februari. KM Putra Baru berangkat dari Kota Batam menuju Letung, Kabupaten Kepulauan Anambas pada Kamis pagi sebelumnya.
Kapal dengan GT 30 tersebut mengalami musibah pada TW 0202 1500 G, di mana di Perairan Berakit, kapal tersebut dihantam ombak dengan kekuatan yang cukup besar.
Budiman menyebut bahwa kapal membawa empat orang anak buah kapal (ABK) dan satu orang kapten.
Saat kejadian, kapal tenggelam, menyebabkan ABK dan kapten berada dalam situasi yang memerlukan pertolongan.
Kabar baiknya, nelayan setempat berhasil menemukan korban pada Sabtu pagi, tanggal 3 Februari, dalam keadaan selamat terapung di atas serpihan papan.
Budiman menegaskan bahwa korban selamat tersebut sudah dalam perjalanan menuju Kota Tanjungpinang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Proses evakuasi dan pertolongan kepada korban tenggelam berjalan dengan baik.
Kapten KM Putra Baru, Andai, membenarkan peristiwa dramatis yang menimpa kapalnya.
Menurutnya, kecelakaan tersebut diperkirakan terjadi pada Jumat sore, sekitar jam tiga, saat mereka dalam perjalanan menuju Letung.
Kapal mengalami nasib tragis tenggelam seperti batu di tengah laut akibat gelombang tinggi yang melanda.
Korban menceritakan bahwa saat kapal dihantam gelombang kuat, ia berusaha mencari pulau terdekat untuk berlindung.
Namun, upaya tersebut tidak berhasil karena gelombang terus menerus tinggi, akhirnya menyebabkan kapal tenggelam.
Kapten dan anak buahnya berusaha memutar balik, melihat bahwa Batam jauh sekitar 40 mil dan Kijang hampir 50 mil.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk menuju Berakit yang berjarak sekitar 19 mil.
Meski menghadapi kendala berat, Kapten Andai bersama anak buahnya berhasil selamat.
Mereka ditemukan oleh nelayan Trikora sekitar jam 06.00 WIB pada tanggal 3 Februari.
Meskipun kondisi badan mereka tampak lelah karena hampir satu hari satu malam di laut, seluruh kru kapal menyatakan diri mereka aman.
Kondisi korban yang selamat dibawa ke Kota Tanjungpinang untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Proses ini menjadi tindak lanjut yang penting setelah kecelakaan laut yang mengancam keselamatan ABK dan kapten KM Putra Baru.
Keselamatan mereka di tengah perairan yang penuh risiko merupakan prioritas utama dalam situasi darurat semacam ini.
Sebagai bagian dari tindak lanjut, penyelidikan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menilai penyebab pasti dari kecelakaan ini dan untuk memastikan langkah-langkah keselamatan yang lebih baik di masa depan.
Sejauh ini, fokus utama adalah pada pemulihan dan kesehatan korban, sambil menarik pelajaran berharga dari peristiwa ini untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di wilayah tersebut.***