Khofifah Indar parawansa Gubernur Jawa Timur ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kepedulian guna bersama-sama mencegah tindakan perundungan yang merugikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di Indonesia aksi perundungan masih sering terjadi. Di sekolah masih banyak ditemukan kasusnya, bahkan berdampak fatal pada korban. Hal ini harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya di Surabaya dalam rangka peringatan “International Stand Up to Bullying Day”, Jumat.
Setiap tahun, peringatan Hari Antiperundungan Internasional diperingati pada Jumat terakhir bulan Februari dan Jumat pekan ketiga bulan November.
Gubernur Jawa Timur pada periode 2019-2024 pun merasa penting untuk mengajak seluruh masyarakat, khususnya anak-anak, untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial dalam mencegah tindakan perundungan.
Perundungan tidak melibatkan hanya satu orang, namun seringkali melibatkan beberapa orang sehingga perlu adanya edukasi massif tentang kepekaan dan kesadaran akan tindakan perundungan di kalangan anak-anak dan lingkungan sekitar.
Langkah awal dalam mencegah perundungan, menurut Khofifah, adalah dengan memberikan pemahaman pada anak-anak di lingkungan sekolah dan tempat tinggal tentang hal-hal apa saja yang masuk dalam kategori perundungan.
Setelah memahami jenis-jenis perundungan, maka anak-anak dapat diajarkan mengenai larangan dan kepekaan.
“Misalnya jangan sampai melakukan perundungan. Dan jika melihat ada teman atau orang dekat yang dirundung maka harus dilakukan pencegahan dan segera dilaporkan pada guru atau orang dewasa. Jangan sampai perundungan dibiarkan berlarut-larut, karena akan merusak mental dan kesehatan anak,” ucapnya.
Anak-anak yang menjadi korban perundungan seringkali tidak berani untuk bersuara dan melaporkan kejadian tersebut.
“Rantai ini harus diputus. Setiap anak yang menerima perundungan harus berani melapor. Minimal pada orang tua dan juga guru di sekolah. Hal ini sangat penting untuk mencegah hal-hal fatal dan tak diinginkan,” tuturnya.
Banyak kasus di mana korban diancam tidak untuk melapor maupun memberitahu pada siapa pun.
Saat masih menjadi Gubernur Jatim, Khofifah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Antiperundungan dan Satgas Antikekerasan yang melibatkan beberapa perguruan tinggi guna memerangi tindakan perundungan dan kekerasan.
“Mulai cegah perundungan dari unit terkecil, yaitu keluarga, sekolah hingga lingkungan tempat tinggal. Insya Allah gerakan antiperundungan akan bermanfaat menyelamatkan generasi penerus bangsa,” kata mantan menteri sosial tersebut