Uji coba satu arah di Ponorogo (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Sistem satu arah yang diuji coba di pusat Kabupaten Ponorogo mendapatkan respons yang beragam dari masyarakat setempat pada hari kedua pelaksanaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Awalnya, kebijakan ini dibuat untuk mengatasi kemacetan dan memperlancar lalu lintas, namun masyarakat, terutama pedagang kaki lima di sekitar Jalan Sultan Agung, khawatir akan dampak negatifnya terhadap ekonomi mikro.
Pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo dan Satpol PP berusaha keras untuk memastikan transisi ke sistem satu arah berjalan lancar.
Mereka memasang spanduk-spanduk pemberitahuan di lokasi strategis agar pengendara patuh terhadap peraturan lalu lintas yang baru.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo, Wahyudi, mengkonfirmasi bahwa kebijakan ini telah melalui serangkaian pertimbangan dan persiapan yang matang.
Akan tetapi, masyarakat, terutama mereka yang berusaha kecil, perlu dipertimbangkan juga dampak sosial ekonominya.
Oleh karena itu, menjaga keseimbangan di antara kelancaran lalu lintas dan keberlangsungan ekonomi mikro menjadi suatu tantangan yang harus diatasi secara bijaksana.
Diharapkan, kebijakan-kebijakan yang diterapkan di Ponorogo dapat berjalan sesuai rencana, tanpa ada benturan dan saling berdampak positif untuk kesejahteraan semua pihak.
Meskipun demikian, banyak masyarakat yang mengeluhkan kebijakan tersebut. Terlebih pengendara motor harus mengeluarkan BBM.
Dikutip dari akun Instagram @infoponorogo, banyak masyarakat yang mengklaim bahwa kebijakan tersebut justru menguntungkan kantong pribadi
“MENGEJAR EKONOMI DIKANTONG pribadi maksudnya.. Kan dg adanya pembangunan begitu duitnya cair shaaayyy,” Tulis akun @me*g*f*.165
Tidak hanya itu saja, banyak masyarakat yang mengaku kecewa lantaran protes tersebut tidak mendapatkan respon dari pemerintah.
“Protes o opo yo di rungokno”, Tulis akun @a*v**n**ni*a**t*Ra