Atalia, Istri Ridwan Kamil Meraih Banyak Suara di Dapil Jabar Satu – SwarWarta.co.id (Sumber: Detik) |
SwaraWarta.co.id – Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil (RK), mencatat prestasi gemilang dengan meraih suara terbanyak dalam Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat I.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Data terbaru Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang terakhir diunggah pada 17 Februari pukul 19.30 WIB, mencakup 52,29 persen atau 4.698 dari 8.984 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jawa Barat.
Dari total suara yang telah diunggah, Atalia berhasil memperoleh 80.439 suara, menciptakan jurang yang signifikan dibandingkan dengan caleg lain yang diusung oleh Partai Golkar.
Bahkan, dalam debutnya sebagai caleg, Atalia berhasil mengungguli perolehan suara Nurul Arifin yang hanya mendapatkan 22.861 suara.
Prestasi Atalia semakin mencolok dengan perbandingan suara terbanyak di Jawa Barat I.
Ledia Hanifa dari PKS menempati urutan kedua dengan perolehan 46.398 suara, tetapi masih jauh di bawah Atalia.
Sementara itu, artis Melly Goeslaw berada di urutan ketiga dengan 26.612 suara, disusul oleh Junico B.P Siahaan dari PDIP (21.586 suara) dan Muhammad Farhan dari PDIP (21.322 suara).
Mantan Ketua Umum PSI, Giring Ganesha Djumaryo, mendapatkan 17.381 suara.
Proses penghitungan suara oleh KPU telah dimulai sejak 14 Februari, menggunakan aplikasi Sirekap untuk menghimpun data perolehan suara dari seluruh TPS di Indonesia.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, terdapat kejanggalan dalam Sirekap Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, dimana terdapat perbedaan antara jumlah total suara partai dengan akumulasi suara masing-masing caleg.
Meskipun demikian, hasil suara resmi yang akan ditetapkan oleh KPU akan melibatkan penghitungan manual yang dilakukan secara bertingkat, mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional.
Hal ini dilakukan untuk memastikan keakuratan dan keabsahan hasil pemilu.
Prestasi Atalia Praratya dalam pileg menjadi sorotan karena bukan hanya mencetak suara tertinggi, tetapi juga mengungguli caleg dari berbagai partai, termasuk yang memiliki popularitas tinggi seperti Melly Goeslaw dan Giring Ganesha Djumaryo.
Ketegangan dalam proses pemilu tergambar dari kejanggalan dalam Sirekap, yang menjadi perhatian publik.
Perbedaan antara total suara partai dan suara caleg menimbulkan pertanyaan mengenai keabsahan data yang diunggah.
KPU diharapkan dapat menyelesaikan dan menjelaskan permasalahan ini agar proses demokrasi tetap berjalan transparan dan akuntabel.
Dengan tingginya perolehan suara Atalia Praratya, menjadi menarik untuk melihat bagaimana dinamika politik di Jawa Barat I akan berkembang dan bagaimana peran Atalia akan mempengaruhi kebijakan legislatif di masa mendatang.***