Hukum puasa bagi anak-anak tidak wajib ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Hukum puasa bagi anak-anak seringkali menjadi bahan perbincangan beberapa orang tua.
Sebenarnya bagiamana hukum puasa bagi anak-anak? Sebelum membahas hukum puasa bagi anak-anak, perlu diketahui bahwa puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hukum puasa bagi muslim yang baligh dan berakal sehat wajib. Lantas bagaimana hukum puasa bagi anak-anak?
Bagi anak-anak yang belum mencapai usia pubertas, diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Hal ini mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Rasulullah bersabda,
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud, no. 495. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Meskipun anak-anak belum wajib untuk berpuasa, namun sejak dini anak-anak perlu dikenalkan dengan ibadah puasa.
Mengajarkan anak-anak tentang puasa sejak dini dapat membantu mereka memahami arti puasa dan kesiapan dalam menjalankan puasa ketika sudah mencapai usia pubertas kelak.
Dalam Islam, puasa bagi anak-anak bukanlah suatu kewajiban. Namun, jika anak-anak sudah menyatakan keinginan untuk berpuasa, maka peran orang tua sangat penting dalam mendukung keputusan anak tersebut.
Orang tua dapat memberi pengarahan dan membimbing anak dalam menjalankan puasa.
Namun, terdapat juga beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi anak-anak yang ingin menjalankan ibadah puasa.
Salah satunya adalah kesehatan anak-anak. Kesehatan anak-anak perlu menjadi prioritas utama orang tua dalam mendukung keputusan anak untuk berpuasa.
Jika anak-anak memiliki riwayat penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau anemia, maka perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalankan ibadah puasa.
Orang tua juga perlu memastikan bahwa anak-anak cukup istirahat dan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama bulan puasa.
Selain itu, perlu diingat bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, namun juga menahan diri dari segala hal yang dapat merusak puasa, termasuk perilaku negatif seperti berkata kasar atau berbohong.
Oleh karena itu, anak-anak perlu diberikan pengarahan dan bimbingan untuk menjaga sikap dan perilaku selama berpuasa.
Dalam Islam, puasa bukan hanya berarti menahan lapar dan haus, namun juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Mengajarkan anak-anak tentang arti puasa dan tujuan dari ibadah puasa, dapat membentuk sikap dan karakter yang baik pada anak-anak.
Kesimpulannya, hukum puasa bagi anak-anak dalam Islam memang tidak diwajibkan. Namun, sejak dini anak-anak perlu dikenalkan dengan ibadah puasa dan peran orang tua sangat penting dalam mendukung keputusan anak untuk berpuasa.