Dinobatkan Menjadi Salah Satu Destinasi Religi, Ini Sejarah Masjid Tegalsari Ponorogo

Avatar

- Redaksi

Sunday, 4 February 2024 - 09:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Masjid Tegalsari Ponorogo Jawa Timur
( Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Masjid Tegalsari awalnya sebuah desa yang ddirikan oleh ulama, yaitu Kiai Ageng Muhammad Besari atau juga dikenal sebagai Kiai Ageng Tegalsari I. 

Sebelum menjadi masjid Tegalsar, dulunya  membangun pertapaan di tengah hutan lebat yang membentang dari kaki Pegunungan Wilis hingga ke wilayah dataran Ponorogo. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kiai Ageng hidup menyendiri dan mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan. Tak lama kemudian, banyak orang datang untuk berguru kepadanya. 

Kiai Ageng mengajarkan ilmu Al-Qur’an, pelaksanaan Ilahi, dan Nabi Muhammad kepada para pengikutnya. 

Jumlah pengikutnya pun bertambah, dan desa pun berkembang pesat hingga dinamakan ‘Tegalsari‘.

Baca Juga :  Warga Ponorogo Terlibat Komplotan Residivis Pembobolan Minimarket di Sidoarjo

Nama ‘Tegalsari’ berasal dari kata ‘tegal’ yang berarti ‘ladang’, merujuk pada kondisi awal desa yang hanyalah ladang kosong. 

Kata ‘sari’ diambil dari kata ‘bunga’, merujuk pada kondisi desa yang berkembang menjadi lebih makmur pada masa selanjutnya. 

Pada sekitar tahun 1742, Tegalsari diangkat menjadi desa perdikan, yakni desa yang dibebaskan dari pajak, upeti dan kewajiban pelayanan kepada Kerajaan. 

Pengangkatan ini dilakukan oleh Pakubuwono II sebagai bentuk balasan atas bantuan Kiai Ageng Muhammad Besari selama masa pelarian sang raja.

Sebelum tahun 1830, Ponorogo termasuk dalam mancanegara timur, yaitu daerah-daerah terluar atau provinsi-provinsi terjauh milik Yogyakarta atau Surakarta. 

Pada tahun tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengambil alih mancanegara timur dari Yogyakarta maupun Surakarta. 

Baca Juga :  Doa Keteguhan Iman: Memohon Perlindungan dari Kesalahan dan Rahmat Allah

Hal inilah yang membuat Desa Tegalsari termasuk dalam administrasi pemerintah kolonial. 

Namun, pemerintah kolonial tetap menjaga lembaga keagamaan agar tetap berada seperti semula, seperti yang dianut oleh raja-raja Jawa. 

Dengan demikian, desa-desa perdikan yang salah satunya adalah Tegalsari tetap mempertahankan statusnya.

Berita Terkait

Siapa yang Menciptakan Tradisi? Simak Penjelasannya Berikut ini!
Bagaimana Pendapatmu Mengenai Kebebasan Berpendapat?
Kunci Jawaban! Konsep Kesenjangan Digital pada Awalnya Meliputi pada Hal-hal Berikut ini, Kecuali?
Bagaimana Anda Melakukan Perencanaan Program Selama ini untuk Satuan Pendidikan?
Apa Itu Rekayasa dan Teknologi? Yuk Mari Kita Bahas!
Bagaimana Kita Bisa Menyeimbangkan Tanggung Jawab Profesional dengan Tanggung Jawab Moral dan Etika?
Mengapa Periodisasi Sangat Penting dalam Belajar Sejarah?
Sebutkan Kelebihan dari Kepribadian Plegmatis

Berita Terkait

Monday, 28 October 2024 - 16:26 WIB

Siapa yang Menciptakan Tradisi? Simak Penjelasannya Berikut ini!

Monday, 28 October 2024 - 16:17 WIB

Bagaimana Pendapatmu Mengenai Kebebasan Berpendapat?

Monday, 28 October 2024 - 16:10 WIB

Kunci Jawaban! Konsep Kesenjangan Digital pada Awalnya Meliputi pada Hal-hal Berikut ini, Kecuali?

Monday, 28 October 2024 - 15:27 WIB

Bagaimana Anda Melakukan Perencanaan Program Selama ini untuk Satuan Pendidikan?

Monday, 28 October 2024 - 15:04 WIB

Apa Itu Rekayasa dan Teknologi? Yuk Mari Kita Bahas!

Berita Terbaru